Boyolali, Sonora.ID – Peristiwa nahas menimpa seorang pemancing (39), warga Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Pria yang diketahui bernama Khoirul Arba’in, seorang anggota TNI Angkatan Udara tersebut dilaporkan meninggal dunia akibat tersambar petir di kawasan Waduk Cengklik, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Minggu (24/11/2024).
Kejadian bermula saat Khoirul bersama seorang rekannya pergi memancing menggunakan perahu sekitar pukul 14.00 WIB.
Tujuannya adalah menembak ikan di area waduk. Namun, hujan deras yang turun membuat mereka memutuskan untuk berteduh di sebuah gubuk keramba apung yang berada di tengah waduk.
Baca Juga: Tunggakan PBB 10 Tahun Terkuak, Warga Boyolali Laporkan Perangkat Desa
“Korban hendak mengikat perahu yang mengalami macet. Secara tiba-tiba, korban tersambar petir dan diduga meninggal dunia,” ujar Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Arif Mudi, saat dikonfirmasi. Rekan korban yang selamat segera berenang ke tepi waduk untuk mencari pertolongan.
Informasi mengenai kejadian ini juga menyebar melalui grup media sosial Facebook komunitas memancing di Waduk Cengklik. Salah satu anggota grup, Zain, menyatakan bahwa ia mendapatkan kabar tersebut dari grup WhatsApp keluarga.
"Saudara yang rumahnya dekat waduk mengabari saya," ungkapnya.
Ketua Keramba Jaring Apung (KJA) Sumber Rejeki Desa Sobokerto, Wagino, menuturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di posko keamanan keramba apung.
Ia menjelaskan bahwa selain korban, terdapat tiga pria dewasa dan dua anak-anak yang berada di lokasi kejadian.
Baca Juga: Terjerat Jaring di Waduk, Ayah dan Anak di Sragen Tewas Tenggelam
Sambaran petir tidak hanya mengenai korban, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada mesin speedboat serta alat komunikasi seperti ponsel dan HT.
Setelah kejadian, teman korban meminta bantuan kepada seorang warga setempat, Pak Yono, untuk mengevakuasi korban yang masih berada di tengah waduk.
“Minta tolong ke Pak Yono agar menjemput yang di tengah, termasuk korban,” terang Wagino.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit AURI dr. Siswanto menggunakan ambulans RS Banyubening.
Setibanya di rumah sakit, tim medis melakukan tindakan darurat berupa pacu jantung. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, dan korban dinyatakan meninggal dunia.
Insiden ini berlangsung di posko keamanan keramba apung yang terletak di wilayah Dukuh Turibang.
Wagino juga menyebutkan bahwa kejadian serupa, yakni orang tersambar petir di Waduk Cengklik, bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Sudah ada sekitar 4–5 kejadian tersambar petir sejak tahun 2010 atau 2011," imbuhnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem, terutama saat berada di ruang terbuka seperti waduk.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di area terbuka selama hujan deras, terutama saat ada potensi petir.
Baca Juga: Bermain di Tepi Embung, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Boyolali
Penulis: Nasywa Nur Fauziah