Sementara itu, Pj. Ketua Dekranasda menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan upaya kolaborasi dan sinergi salah satunya adalah pengembangan UMKM di Provinsi Kalbar.
"Sebagai Mitra Strategis untuk seluruh stakeholder khususnya Bank Indonesia, kami selalu mendukung program/kegiatannya agar kita bisa terus berkolaborasi bersama yaitu dengan mengadakan program dari Dekranasda seperti mempromosikan wastra dan kriya," ucapnya.
Selain itu mengingat pentingnya kolaborasi semua pihak, Windy mengungkapkan para perajin juga harus ikut andil dalam mempromosikan wastra-wastra khas Kalbar dan kriya dalam membangkitkan UMKM.
"Para perajin-perajin juga ikut mempromosikan bersama para pelaku ekonomi kreatif lainnya dengan memberikan mereka pelatihan dalam memperkenalkan dan mengembangkan wastra dan kriya," ungkap Windy.
Dirinya berharap promosi wastra dan kriya dapat memberikan dampak perekonomian terhadap pelaku UMKM dan perajin lokal khususnya bagi pertumbuhan ekonomi di Kalbar.
"Kita harapkan dari suksesor wastra ini dapat memajukan UMKM Kalbar, maka dari itu merupakan tugas kita bersama dalam berkolaborasi dan bersinergi kepada semua pihak," tutup Windy.
Di tempat yang sama, mewakili Gubernur Kalbar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kalbar (Asisten II), Ignasius IK, S.H., M.Si., menyampaikan bahwa sasaran indikator makro pembangunan Kalbar tahun 2024 menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
“Pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,19 persen telah terealisasi secara kumulatif sebesar 4,87 persen. Sedangkan inflasi ditargetkan 1,5-3,5 persen telah terealisasi hingga Oktober 2024 sebesar 1,58 persen,” pungkasnya.
Secara regional Kalimantan, Kalbar menempati urutan ketiga dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi sampai dengan triwulan III, di bawah Kaltim (6,19%) dan Kalsel (5,01%).
“Hal ini menunjukan peranan penting Kalimantan Barat dalam perekonomian di Pulau Kalimantan. Kita bersama harus berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sendiri telah berupaya mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomiKalimantan Barat tetap dalam kondisi stabil dan terus mengalami pertumbuhan positif diatas pertumbuhan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi melalu beberapa upaya seperti operasi pasar murah, gerakan pangan murah dan lain-lain,” jelasnya.
Disisi lain, dirinya mengatakan Bank Indonesia memainkan peran krusial dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Kalbar.
“Sebagai pemerintah daerah, kami berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi mendukung program-program yang sejalan dengan kebijakan strategis Bank Indonesia, terutama dalam pengendalian inflasi, pengembangan dan pemberdayaan UMKM termasuk dalam mendukung program kredit mikro,program inklusi keuangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan dan keuangan, digitalisasi ekonomi, Edukasi dan Literasi Keuangan serta peningkatan investasi,” tutupnya.
Pada rangkaian acara tersebut, Windy sebagai Kadisporapar dianugerahi Apresiasi oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar sebagai Mitra Strategis Pengembangan Pariwisata Kalimantan Barat.