Sonora.ID - Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024 resmi berakhir pada Sabtu malam (30/11) di Taman Budaya Embung Giwangan. Dengan tema “SIYAGA,” puncak acara bertajuk "Malam Ini Jokpin Tidur di Matamu" menjadi penghormatan mendalam untuk mendiang Joko Pinurbo (Jokpin), sosok yang telah menorehkan jejak berharga dalam dunia sastra Indonesia.
Acara ini menghadirkan perpaduan seni, budaya, dan sastra yang memukau. Deretan seniman dan sastrawan seperti Oppie Andaresta, Sekar Sari, Kinanthi Sekar Rahina, Landung Simatupang, hingga Saras Dewi membawakan karya-karya Jokpin dengan penuh penghayatan. Penampilan mereka dilengkapi tarian dan tembang macapat Megatruh, menciptakan suasana yang magis dan sarat emosi.
Doa dan Kenangan untuk Sang Maestro
Malam penghormatan dimulai dengan doa dan tarian sakral oleh Sekar Sari, Kinanthi Sekar Rahina, dan Silir Wangi. Keharuan semakin terasa saat Nuraini Amperawati Firmana, istri Jokpin, membacakan puisi "Surat Kopi" dengan suara bergetar, menggugah hati para hadirin.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, turut mengenang Jokpin melalui puisi "Telepon Genggam." Ia menegaskan bahwa karya Jokpin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Yogyakarta sebagai Kota Sastra. “Karya beliau adalah warisan yang memperkokoh status Yogyakarta sebagai kota sastra,” ungkapnya.
Baca Juga: Kepala BPJPH: Urus Sertifikasi Halal itu Mudah, Begini Caranya
Selebrasi Warisan Sastra
Joko Pinurbo, yang menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan FSY sejak 2022, dikenang sebagai pujangga yang mampu menghubungkan sastra dengan kehidupan sehari-hari. Puisi-puisinya menginspirasi berbagai generasi dan merefleksikan kedalaman nilai-nilai kehidupan.
Dalam malam penutupan, puisi khusus berjudul "Malam Ini Jokpin Tidur di Matamu" yang dilagukan oleh Oppie Andaresta menjadi penutup simbolis:
Kepada Tuhan Agung kami bersama memohon,
Berkatilah malam ini,
kami hendak melangitkan doa-doa
untuk sang pujangga puisi
Joko Pinurbo di surga.
Puisi ini melambangkan penghormatan dan rasa syukur atas warisan Jokpin yang abadi.
Penampilan yang Menggetarkan Jiwa
Oppie Andaresta tampil memukau dengan membawakan lima lagu yang diadaptasi dari puisi-puisi Jokpin, seperti "Kepada Uang," "Pacar Kecilku," dan "Hati Jogja." Dengan aransemen lembut, ia berhasil menghidupkan puisi-puisi tersebut dalam format musik yang menggugah.
FSY 2024 berlangsung selama tiga hari, menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi sastra, webinar, kelas-kelas sastra, hingga sayembara puisi yang diikuti ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Tema “SIYAGA” mengingatkan pentingnya menjaga kebudayaan di tengah modernitas.
Sebagai penutup, MC yang dibawakan Santi Zaidan dan Febri Setiawan, menyampaikan pesan emosional, “Malam ini kita tidur bersama puisi-puisi Jokpin. Ia mungkin telah tiada, tetapi karyanya akan terus hidup di hati kita.”
FSY 2024 pun ditutup dengan tepuk tangan meriah, mengiringi doa untuk Jokpin dan dedikasinya bagi dunia sastra. Sang pujangga mungkin telah pergi, namun warisannya akan terus menginspirasi lintas generasi.