Link PDF Teks Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Masjid yang Ramah Anak

5 Desember 2024 23:13 WIB
Contoh teks khutbah Jumat 6 Desember 2024 lengkap dengan link (PDF) untuk mengunduhnya.
Contoh teks khutbah Jumat 6 Desember 2024 lengkap dengan link (PDF) untuk mengunduhnya. ( Pexels)

Indonesia yang mayoritas muslim terkenal dengan keindahan dan kemegahan masjidnya. Bukan hanya di kota, masjid megah nan mewah dapat dijumpai sampai ke pelosok daerah.

Masyarakat Indonesia sangat dermawan dan kompak dalam membangun masjid, jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakatnya mampu mendirikan masjid dengan biaya yang sangat mahal sekalipun.

Akan tetapi, masjid yang megah tersebut masih didominasi oleh orang dewasa, adapun remaja atau anak-anak masih bisa dihitung, sepi, dan tidak ramai. 

Bagi anak-anak, kebanyakan masjid dianggap sebagai tempat yang angker, karena mereka dipaksa menjadi manusia yang taat, saleh, sebagaimana orang dewasa. 

Tidak ada ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan dunia mereka, masjid jauh dari lingkungan yang ramah dan penuh raḥmah dengan dunia anak.

Apakah demikian cara Nabi Muḥammad saw. mengelola masjid dan bersikap terhadap anak-anak ketika di masjid?

Ma`āsyiral muslimīn raḥimakumullāh,

Nabi Muḥammad saw. dikenal dengan sifat penyayangnya, apalagi terhadap anak-anak, di manapun dan kapan pun, termasuk di dalam masjid. 

Dalam kisah yang sangat masyhur, sebuah ḥadīṡ yang diriwayatkan oleh Imām Nasā`i dan Imām Aḥmad, bahwa ketika Nabi sedang sujud, cucu beliau Ḥasan atau Ḥusein tiba-tiba menaiki punggung beliau. 

Nabi tidak marah, tidak membentak, tidak juga memaksakan diri bangun dari sujud, akan tetapi beliau memperlama sujudnya, membiarkan sang cucu puas menunggang sampai ia turun sendiri.

Para sahabat kemudian bertanya kepada beliau:

“…Ya Rāsūlullāh, engkau sujud di antara dua rakaat salatmu dengan durasi yang lama, sehingga kami mengira ada sesuatu yang terjadi atau wahyu turun kepadamu. Rāsūlullāh saw. Bersabda: bukan karena semua itu, tetapi cucuku menjadikanku sebagai kendaraan, maka aku tidak mau membuatnya terburu-buru sampai ia selesai dari bermainnya.” (H.R. An-Nasā`i dan Aḥmad)

Ḥadīṡ di atas sangat jelas, bagaimana Nabi Muḥammad saw. Menghadapi anak kecil ketika di masjid. 

Tidak ada amarah, melainkan penuh raḥmah. Tidak ditemukan intimidasi dan diskriminasi, tetapi penuh dengan toleransi. 

Nabi tidak melakukan pengusiran atau pembentakan, melainkan Nabi menyikapi dengan penuh pemahaman. 

Nabi tidak memaksa anak kecil tertib dan saleh, padahal ia seorang cucu Nabi, tetapi Nabi membiarkan cucunya bahagia di masjid sesuai dengan kadar usianya.

Apa yang dipraktikkan Nabi sudah seharusnya diteladani oleh para pengurus dan jemaah masjid, sehingga masjid menjadi ramai anak. 

Masjid yang ramai dengan anak adalah indikator utama masjid tersebut layak disebut sebagai masjid ramah anak.

Ma`āsyiral muslimīn raḥimakumullāh,

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm