3. Membagikan uang
Kala itu terekam sebuah video yang berisikan adegan kala Miftah Maulana membagikan uang.
Diketahui lokasi pembagian uang tersebut dikawasan Pamekasan, Madura. Dirinya membagikan uang kepada Jemaah pada bulan Januari.
Kemudian muncul tudingan bahwa itu dilakukan untuk membeli suara. Namun hal tersebut langsung disangkal dan juga di klarifikasi bahwa uang yang dibagikan adalah berupa sedekah.
Baca Juga: Gus Miftah: Aneh Dukun Jualan Penglaris Tapi Gak Bisa Buat Larisin Usaha Sendiri
4. Sebut PKS Sebagai sarang para Wahabi
Untuk diketahui Wahabi merupakan sebuah aliran didalam ajaran agama islam yang didirikan oleh Muhammad Bin Abjul Wahab pada abad ke 18.
Wahabi merupakan gerakan pemurnian Islam yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadis. Paham ini memiliki ciri-ciri, antara lain:
Menekankan tauhid atau kepercayaan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan
Menolak praktik-praktik yang dianggap bid'ah (inovasi)
Memandang syirik (pemujaan berhala) sebagai dosa besar
Mengadvokasi implementasi hukum Islam yang ketat
Secara singkatnya Wahabi adalah sebuah aliran yang mengedepankan pemikiran Islam yang berpegang teguh pada purifikasi atau pemulihan Islam ke bentuk asli sesuai teks Alquran dan Hadis.
Selama ini, Wahabi identik sebagai paham yang tak ramah terhadap perempuan.
Baca Juga: Gus Miftah: Aneh Dukun Jualan Penglaris Tapi Gak Bisa Buat Larisin Usaha Sendiri
5. Menghina Pendakwah Lain
Sebuah kejadian mengejutkan terjadi pada tahun 2022, yang mana kala itu Miftah Maulana menggelar pegelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.
Kemudian kegaduhan terjadi lantaran penghinaan terhadap ustaz Khalid Basalamah.
Akibatnya, Miftah Maulana terpaksa meminta maaf atas insiden tersebut untuk meredakan ketegangan yang terjadi.
6. Dokwah di Gereja
Pada tahun 2021, Miftah Maulana melakukan dakwah di sebuah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara.
Tindakan ini dianggap kurang layak, pantas dan dinilai melanggar toleransi beragama.
Bukannya membuat klarifikasi dan meminta maaf Miftah Maulana malah berdalih bahwa aksinya adalah sebuah orasi yang membuat public semakin rumit akan persepsi.
7. Dakwah di Club Malam
Miftah Maulana memiliki pandangan kontroversial bahwa dakwah dapat dilakukan di mana pun, termasuk di kelab malam.
Meskipun ia berdalih bahwa dakwah agama harus menjangkau semua kalangan, banyak pihak mengkritik pilihan lokasi dakwahnya.
Argumentasinya bahwa dakwah perlu menjangkau mereka yang sedang bersenang-senang di kelab malam tidak serta-merta diterima oleh publik
8. Bandingkan Speaker Mesjid dengan Dangdutan
Miftah Maulana pernah membuat kontroversi lantaran membandingkan speaker mesjid dengan dangdutan.
Hal ini pun menimbulkan gejolak pada masyarakat, sehingga banyak pihak yang merasa tersinggung dan juga marah.
Kritikannya disampaikan melalui dakwah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Perbandingan yang dilakukannya tersebut dianggap tidak tepat.
Baca Juga: Profil Sosok Kondang ‘Gus Miftah’ yang Tengah Ramai Jadi Sorotan