Proyek ini melibatkan penanaman sebanyak 8,75 juta batang pohon dengan berbagai jenis seperti mahoni, pinus eucalyptus, sempak, dan tanaman MPTS.
Selain itu, PT Wijaya Eka Sakti menanam pohon di lahan seluas 338 hektar di Kabupaten Bone dengan jumlah bibit sekitar 211.250 batang. Jenis pohon yang ditanam antara lain mahoni, kemiri, pala, durian, matoa, jambu mente, dan jabon.
Sementara PT Citra Lampia Mandiri juga melakukan penanaman pohon di lahan seluas 1.100 hektar di Kabupaten Luwu Timur, dengan 1,21 juta bibit pohon yang ditanam, seperti bitti, uruh, nyatoh, mahoni, gmelina, jabon, cempedak, rambutan langsat, kemiri, pala, dan jengkol.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyatakan bahwa upaya rehabilitasi ini menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meningkatkan kegiatan penanaman pohon secara intensif.
Tak hanya itu, upaya rehabilitasi hutan dan lahan ini juga telah berkontribusi pada peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Sulsel.
Pada tahun 2024, IKLH Sulsel tercatat mencapai 75,69 poin, melebihi target nasional yang sebesar 74,39 poin dan meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 74,30 poin.
Dengan pencapaian tersebut, Sulsel kini menempati peringkat ke-18 dari 38 provinsi di Indonesia dengan kategori IKLH yang masuk dalam kategori baik.
Pencapaian ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam menjaga kualitas lingkungan di Sulsel, serta menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap keberlanjutan ekosistem.