Makassar, Sonora.ID - Kementerian Perhubungan memprediksi potensi pergerakan masyarakat secara nasional selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mencapai 110,67 juta orang.
Angka ini naik 2,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 107 juta orang.
Peningkatan didominasi oleh pengguna mobil pribadi (36,70 persen), diikuti motor (17,71 persen), bus (15 persen), kereta api (12,8 persen), dan pesawat (8,85 persen).
Di Sulawesi Selatan, Dinas Perhubungan (Dishub) memproyeksikan sekitar 3,7 juta warga akan melakukan perjalanan selama Nataru.
Kepala Dishub Sulsel, Erwin Tarwo, menjelaskan bahwa selain kawasan Mamminasata, Tana Toraja menjadi salah satu destinasi utama.
"Puncak arus mudik Natal di Sulsel diperkirakan dimulai pada 19 Desember, seiring hari libur yang dimulai pada 18 Desember. Puncak arus balik Natal diperkirakan pada 26-27 Desember.
Sementara puncak mudik Tahun Baru diprediksi terjadi pada 31 Desember hingga 3 Januari 2025, dan arus balik berlangsung 3-5 Januari 2025," ungkap Erwin, Rabu (11/12).
Erwin mengimbau masyarakat untuk mewaspadai titik rawan kemacetan dan potensi bencana, terutama karena hampir seluruh wilayah Sulsel sedang memasuki puncak musim hujan menurut prediksi BMKG.
Beberapa titik rawan macet yang dipetakan Dishub mencakup Sungguminasa-Takalar, Perintis Kemerdekaan-Urip Sumoharjo, Camba Maros, dan Bundaran Romang Polong-Hertasning.
Baca Juga: Sulsel Ekspor 36 Komoditas Unggulan Senilai Rp1 Triliun ke 29 Negara
Destinasi wisata seperti Hutan Pinus Malino, Tanjung Bira, dan Pantai Losari juga diprediksi mengalami lonjakan kunjungan.
Selain itu, potensi longsor di jalur Maros-Bone dan Enrekang menjadi perhatian. "Kami telah menyiapkan 200 personel untuk bersiaga di berbagai lokasi strategis," tambah Erwin.
Dishub juga telah melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (rampcheck) terhadap ratusan bus di Terminal Daya dan Mallengkeri.
Hingga kini, sekitar 100 bus telah diperiksa, dengan beberapa operator diwajibkan memperbaiki kendaraan yang tidak memenuhi syarat untuk layak jalan.
"Kami terus berupaya memastikan kelancaran perjalanan selama Nataru demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat," pungkasnya.