Sonora.ID - Selama ini keberadaan aksara Sunda sering tidak familier di telinga masyarakat dibanding dengan aksara Jawa.
Mengutip dari laman resmi elib.unikom.ac.id., Aksara Sunda Kuno telah dipakai oleh masyarakat Sunda sejak abad ke-14 hingga abad ke-18 masehi.
Setelah tiga abad ditinggalkan, Pemerintah Daerah atau Pemda Jawa Barat pun merilis Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.
Aksara Sunda dapat dibagi menjadi empat komponen, yaitu Aksara Swara, Aksara Ngalagena, Rarangkén, dan Angka.
Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing komponen tersebut.
Baca Juga: Soal UAS Bahasa Sunda Kelas 10 Semester 1 dan Kunci Jawaban
1. Aksara Swara
Komponen Swara terdiri atas 7 huruf vokal. Berbeda dengan huruf latin, ejaan Sunda memang memiliki 7 vokal. Selain a, i, u, e, dan o, terdapat pula é dan eu.
2. Aksara Ngalagena
Komponen Ngalagena bisa disebut sebagai komponen inti dari Aksara Sunda. Selain huruf vokal yang berdiri sendiri dan komponen angka, komponen Aksara Ngalagena merupakan dasar dari berdirinya sebuah kata dan kalimat di Aksara Sunda.
Aksara Ngalagena terdiri atas ka, ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha, fa, va, qa, xa, za, kha, dan sya.
3. Rarangkén
Komponen ini merupakan pelengkap dan pendamping dari komponen Aksara Ngalagena. Sebab, seluruh huruf dalam komponen Aksara Ngalagena hanya diikuti oleh huruf a. Sedangkan, terdapat berbagai rangkaian kata dan kalimat yang diikuti dengan huruf vokal lainnya.
Berdasarkan letak penulisannya, rarangkén dapat dibagi menjadi tiga yaitu rarangkén di atas huruf, rarangkén di bawah huruf, dan rarangkén sejajar huruf.
a. Rarangkén di atas huruf
- Panghulu: mengubah a menjadi i (ka menjadi ki)
- Pamepet: mengubah a menjadi e (ka menjadi ke)
- Paneuleung: mengubah a menjadi eu (ka menjadi keu)
- Panglayar: menambah 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar)
- Panyecek: menambah 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang)
b. Rarangkén di bawah huruf
- Panyuku: mengubah a menjadi u (ka menjadi ku)
- Panyakra: menambah 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra)
- Panyiku: menambah 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla)
c. Rarangkén sejajar huruf
- Panéléng: mengubah a menjadi é (ka menjadi ké)
- Panolong: mengubah a menjadi o (ka menjadi ko)
- Pamingkal: menambah 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya)
- Pangwisad: menambah 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah)
- Patén atau Pamaéh: Memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k)
4. Angka
Dalam Aksara Sunda, komponen Angka terdiri atas sepuluh angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Aksara Sunda: Swara, Ngagena hingga Rarangken" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6292566/mengenal-aksara-sunda-swara-ngagena-hingga-rarangken.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/