Boyolali, Sonora.ID – Seorang warga Dukuh Kenteng, Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, Nenek Sahinem, bersyukur karena berhasil lolos dari maut dalam kecelakaan yang melibatkan truk kontainer pada Kamis (12/12/2024).
Saat kejadian, Nenek Sahinem, yang biasa berjualan nasi sayur dan kopi di teras rumahnya, sedang berada di dalam rumah untuk mempersiapkan dagangannya. Biasanya, pada pagi hari, teras rumahnya menjadi tempat istirahat para sopir truk pasir yang mampir untuk menikmati kopi dan hidangan yang dijualnya.
"Kulo pas ten njero ngomah (Tadi kebetulan saya pas masih di dalam rumah)," ungkapnya. Dia juga menjelaskan bahwa pada pagi itu tidak ada sopir truk yang mampir seperti biasanya.
"Tadi ndelalah wau mboten enten (Tapi tadi pagi tidak ada sopir)," tambahnya. Nenek Sahinem mengaku mendengar suara pengereman keras disusul benturan keras yang mengejutkannya. “Alhamdulillah, selamat. Barang-barang jualan saya juga aman,” imbuhnya.
Truk kontainer berpelat H 9354 OW yang menghantam tembok gudang dan rumah Nenek Sahinem membawa muatan biji plastik dari arah Semarang menuju Solo. Mesin bordir komputer yang tertabrak di dalam gudang mengalami kerusakan parah, menambah besarnya kerugian akibat insiden ini.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kecelakaan tunggal melibatkan truk kontainer bermuatan biji plastik terjadi di Dukuh Kenteng, Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, pada Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
Insiden ini berlokasi di pinggir jalan raya Semarang-Solo, tepatnya dekat jembatan Kenteng. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Truk kontainer tersebut, yang dikemudikan oleh Muhammad Ikhsan Prabowo (22), kehilangan kendali akibat rem yang diduga tidak berfungsi.
Setelah melaju di area turunan dan tanjakan, kendaraan tersebut menghantam teras rumah warga, yang kemudian merobohkan tembok gudang serta mengenai mesin bordir komputer yang ada di dalamnya.
"Dugaan sementara untuk kejadian ini adalah rem tidak berfungsi," jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo. Pihak kepolisian masih menunggu alat bantu penguat untuk proses evakuasi truk.
Selain merobohkan teras rumah Nenek Sahinem, peristiwa ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar.
Lokasi kecelakaan yang berada di jalur padat kendaraan membuat pihak berwenang segera mengatur lalu lintas untuk mencegah kemacetan lebih lanjut.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan untuk memastikan tidak ada faktor lain selain dugaan awal kerusakan rem.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeriksaan rutin pada kendaraan berat, terutama yang melintasi jalur-jalur dengan risiko tinggi seperti area turunan dan tanjakan.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak material dan psikologis yang ditimbulkan cukup signifikan bagi masyarakat sekitar.
Penulis: Nasywa Nur Fauziah