Pada akhir sambutannya, dia berharap para pustakawan ahli utama yang telah memberikan orasi tidak berhenti berpikir kreatif. Menurutnya, orasi ilmiah merupakan awal dari tuntutan yang lebih besar sebagai pembuktian layak untuk menjadi pustakawan ahli utama.
Orasi ilmiah disampaikan oleh para pustakawan ahli utama, yakni Ustadzi dari Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Maria Sobon Sampe dari Perpusnas, Erna Harmain dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, R. Deffi Kurniawati dari Perpusnas, dan Subeti Makdriani dari Perpusnas.
Maria Sobon memaparkan orasi berjudul “Penguatan Literasi Masyarakat Melalui Penerbitan Buku”. Adapun yang menjadi latar belakang judul karya ilmiah tersebut adalah karena budaya literasi masyarakat Indonesia masih rendah, di mana membaca dan menulis tidak menjadi prioritas utama.
Untuk mengatasi permasalahan rendahnya literasi dan penerbitan di Indonesia, menurutnya, diperlukan pendekatan multi-sisi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, penerbit, perpustakaan, dan komunitas.
“Dengan bekerja sama, angka melek huruf dan ketersediaan buku berkualitas di Indonesia bisa ditingkatkan,” ungkapnya.
R. Deffi Kurniawati memaparkan orasi berjudul “Komite Pengarah Nasional Pengorganisasian Informasi di Indonesia. Dia menjelaskan tujuan dari pembentukan Komite Pengarah ini adalah untuk mendukung penguatan peran perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi yang terekam dalam koleksi perpustakaan agar dapat diakses dan dimanfaatkan secara luas oleh berbagai kalangan pemustaka atau pengunjung perpustakaan.
Perpusnas, jelasnya, memiliki peran strategis dalam pengorganisasian informasi di Indonesia.
“Sebagai pembina dan rujukan perpustakaan dan pustakawan di Indonesia, sebaiknya Perpusnas menjadi inisiator mencari solusi pengorganisasian informasi di Indonesia dan menghapus kesenjangan kemampuan pengelolaan informasi, serta membuat regulasi pengorganisasian informasi,” pungkasnya.
Dalam orasi ilmiah ini, hadir pula Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Mariana Ginting, dan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar.