Sonora.ID - Melalui artikel ini, teks misa malam Natal 24 Desember 2024 akan dibahas secara lengkap sebagai referensi.
Pada tanggal 24 Desember 2024, umat katholik akan merayakan misa malam Natal secara semarak di katedral terdekat.
Terdapat teks misa malam Natal yang sudah lengkap dengan injil Katholik dan renungan untuk disampaikan kepada umat.
Berikut Sonora ID bagikan teks misa malam Natal 24 Desember 2024 yang lengkap sebagai referensi untuk kamu simak.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Baca Juga: 2 Contoh Pengumuman Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 untuk Perusahaan
PELETAKKAN KANAK YESUS DAN PENYALAAN LILIN
Bagian ini dapat dilakukan pada awal perayaan Sabda. Sebaiknya semua lampu dipadamkan. Jika ada nyanyian maklumat Kelahiran Yesus Kristus, maka bisa dinyanyikan. Kemudian (usai maklumat dinyanyikan) dengan penerangan lilin, para petugas liturgi berarak masuk. Pemandu membawa patung kanak Yesus dan ia meletakkannya di palungan di dalam gua Natal yang telah disiapkan. Sesudah itu, kedua lilin yang ada di depan gua Natal dinyalakan. Lampu-lampu pun dinyalakan, dinyanyikan lagu Pembuka, dan Pemandu mengambil tempat di depan untuk memulai ibadah Malam Natal.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Selamat malam semuanya. Malam ini kita berkumpul di sini untuk merayakan Kelahiran Penyelamat kita, Yesus Kristus. Kita akan mendengarkan kisah kelahiran Yesus ini. Dia lahir dalam kesederhanaan yang mengajak kita untuk hidup sederhana dan solider dengan sesama. Rasul Paulus menyatakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata, melalui kedatangan Yesus ini. Nabi
Yesaya dalam bacaan pertama mengajak kita untuk melihat terang yang bersinar. Yesus adalah Terang yang menuntun kita keluar dari kegelapan dosa. Kita ingat pada malam yang penuh rahmat ini, situasi kita saat ini yang masih diwarnai dengan kekerasan,
konflik, bencana, dan peperangan. Kita juga ingat semua mereka yang kesulitan mencari makan karena krisis ini. Kita bawa semua mereka ke hadapan Tuhan, agar mereka tidak merasa sendirian; agar mereka dan kita semua mendapatkan bantuan untuk keluar dari krisis ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami di surga, tiada orang yang pernah melihat Engkau. Namun, dalam diri Yesus Putra-Mu, Engkau menampakkan diri-Mu sedemikian dekat kepada kami. Dialah cahaya bagi kami dalam
kegelapan, keselamatan dalam bahaya, dan kedamaian dalam kegelisahan. Bukalah kiranya hati dan budi kami, agar berani mewartakan sukacita ini kepada siapapun yang Engkau sayangi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Saudara-saudari, Tuhan kini hadir di tengah-tengah kita. Marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran-Nya agar hati kita diarahkan untuk mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07 BACAAN PERTAMA (Yes. 9:1-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di
negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi
jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan
menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. KecemburuanTUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 96:1.2)
Hari ini telah lahir bagi kita seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13.
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya (Refren)
Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa
dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Refren)
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai. (Refren)
Sebab Tuhan datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus Saudara-saudari, kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita
hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan
diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan
Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Luk 2:10-11)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memberitakan kesukaan besar bagimu, * hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 2:1-14)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali
diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia
berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak lakilaki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada
waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Baca Juga: Jadwal Misa Natal 2024 Katedral Jakarta, serta Aturan dan Cara Daftar
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Malam ini kita merayakan kelahiran Yesus, Sang Penebus. Injil suci mengisahkan peristiwa kelahiran itu dalam kisah yang amat sederhana. Seorang Raja Agung yang turun dari surga ditampilkan dalam sosok yang lemah, tak berdaya dan yang memerlukan
bantuan. Allah mau berjalan bersama kita dalam kesederhanaan hidup kita. Mari kita renungkan kesederhanaan-Nya itu dalam dua poin berikut ini. Pertama, Ia dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di dalam palungan. Yesus mendapatkan
pemenuhan kebutuhan pakaian karena Ia dibungkus dengan kain lampin. Dia juga mendapatkan rumah untuk tempatnya berteduh yaitu di kandang hewan dan tempat tidur-Nya adalah palungan. Palungan mengarahkan pikiran kita kepada makanan. Ia adalah tempat makan bagi ternak. Dengan diletakkan pada palungan, Yesus menghadirkan diri-Nya sebagai
makanan bagi kita sekalian. Dia adalah Roti Hidup. Kelahiran Yesus mengajarkan kita akan kesederhanaan hidup dan kepasrahan kepada Tuhan. Kita bisa memenuhi kebutuhan utama kita yaitu sandang (pakaian), pangan (makanan) dan papan (rumah)
dalam ziarah hidup kita di dunia ini. Semuanya kita perlukan agar kita bisa menjalani kehidupan kita dengan baik. Meskipun demikian, kita mesti berusaha untuk memperhatikan juga pencarian makanan bagi jiwa kita. Yesus hadir sebagai santapan jiwa kita. Dia mau mendiami jiwa kita. Ketika kita hanya berkonsentrasi pada urusan duniawi, pada ekonomi duniawi dan tidak membiarkan palungan hati kita menjadi tempat bertahtanya Yesus, maka kita sedang kehilangan daya utama bagi keselamatan kekal kita. Mari kita selalu siapkan palungan hati kita menjadi tempat beristirahatnya Tuhan. Dia akan menuntun
kita kepada keselamatan kekal. Kedua, gembala di dunia dan malaikat serta bala tentara di surga bersatu memuji Tuhan. Kelahiran Yesus menyatukan surga dan dunia. Semua bergembira. Bala tentara dan malaikat di surga bergembira. Mereka turun dari surga dan mengiringi kedatangan Yesus ke dunia. Kegembiraan ini mereka bagikan kepada para gembala di padang. Gembala menjadi simbol dari semua orang yang terbuka dan memasrahkan hidupnya kepada kemurahan Tuhan. Kita sekalian diundang untuk menjadi salah satu dari para gembala itu, merasakan kegembiraan surgawi karena Sang Raja telah turun dari surga dan menjadi satu dari umat manusia. Kita beranjak dari padang perjuangan hidup kita menuju Betlehem kelahiran Tuhan. Di padang yang terbuka, kita merasakan kemurahan Tuhan, namun di kandang Betlehem kita menemukan Tuhan yang mau bersemayam di bumi hati kita. Kegembiraan kita menjadi penuh ketika membiarkan hati kita menjadi tempat kediaman dari Yang Mahatinggi. Ketika Ia mendiami hati kita, kita pun dikuduskan dan diangkat menjadi salah satu dari tentara sorga, yang akan terus memuji Tuhan dalam kehidupan kita. Semoga kita yang masih berada di dunia ini, dapat merasakan kebahagiaan surgawi karena Allah datang dan berjalan bersama kita. Selamat merayakan Natal. Immanuel, Tuhan-beserta kita.
13. HENING SEJENAK
14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, pada malam ini kita menyambut kelahiran Penyelamat kita. Kita bersyukur karena kita memiliki harapan untuk memperoleh keselamatan abadi. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada
Tuhan yang kini hadir di tengah-tengah kita.
P : Semoga berkat semangat Natal, Gereja membaharui dirinya dan menjadi pembawa terang bagi semua umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga kelahiran Penyelamat di tengah malam yang sunyi dan damai di Betlehem, membawa semangat perdamaian dan rekonsiliasi di antara umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga perayaan malam ini juga memberikan peneguhan kepada semua yang sedang mengalami
kesulitan, terutama yang mengalami kesulitan ekonomi karena bencana alam, konflik dan peperangan. Marilah kita mohon…
P : Semoga berkat semangat Natal, kami semakin diteguhkan untuk saling membantu dan
menghidupkan satu sama lain, di tengah situasi yang sulit saat ini. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, Sang Juru selamat, telah lahir. Dialah Allah yang menjadi manusia. Di tengah malam sunyi terpancarlah cahaya dan bersinarlah semarak ilahi di dunia. Maka bersama para malaikat dan para gembala di
padang, marilah kita bergembira, dan memuliakan Allah dengan berseru (menyanyikan):
Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Bapa yang setia dan murah hati. Para perayaan malam Natal ini secara khusus kami hendak memuji Engkau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia dan rela menjadi manusia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya, untuk menjadi manusia, sama seperti kami. Ia lahir sebagai manusia dan menjadi Saudara kami. Dalam Dia, kami Engkau angkat menjadi putra-putri-Mu yang terkasih. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia telah Engkau utus membuka bagi kami jalan menuju kebahagiaan kekal. Melalui Dia, Engkau membawa damai dan sejahtera kepada kami dan kepada seluruh dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Melalui dan di dalam Dia, Engkau mengunjungi dan hadir senantiasa dalam hidup kami. Dia memanggil dan menghimpun kami menjadi Gereja, tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Oleh sebab itu, ya Allah Bapa kami, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur,
atau lagu Gloria in excelsis Deo]
Menyusul RITUS KOMUNI
Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama,marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Natal.
21. MENDOAKAN MAZMUR 150
P : Marilah kita mendoakan Mazmur 150 untuk memuji kebesaran Tuhan dalam karya-Nya yang agung. Yang memiliki Alkitab, kita buka Mazmur 150 dan kita doakan bersama. Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kelahiran bayi Betlehem membuat segalanya baru. Allah yang mahamulia dan mahakudus kini berada di tengah-tengah kita. Semoga kita bisa melihat kemiskinan palungan sebagai tanda kebesaran Allah yang mencintai kita.
Maka, merayakan Natal juga berarti siap berbagi dan solider dengan orang-orang miskin. Selamat Natal!
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, kami mengucap syukur atas perayaan Natal ini, atas
kehadiran-Mu di tengah kami. Kami mohon berkat dan kekuatan daripada-Mu, agar kami semakin mengerti misteri penjelmaan-Mu menjadi manusia. Semoga kami pun benar-benar berusaha menghadirkan Dikau di tengah keluarga dan masyarakat kami yang sangat mendambakan kedamaian dan keadilan.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kelahiran Penyelamat kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.