Bandung - Sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak September 2022 mulai menerapkan Face Recognition (FR) Boarding Gate diantaranya di Stasiun Bandung.
Ini adalah bentuk fasilitas boarding berbasis kamera untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang terintegrasi dengan data tiket kereta.
Dan untuk diketahui pula bahwa teknologi FR yang digunakan di 100 (seratus) stasiun KA di Pulau Jawa dan Regional Medan itu berasal dari teknologi INTI MPOS, yang merupakan produksi PT INTENS yang anak perusahaan PT INTI (Persero).
"Perangkat sistem untuk implementasi Face Recognition Boarding Gate merupakan inovasi yang menggabungkan teknologi perangkat e-KTP Reader Identik AE-01 dengan Face Recognition," ungkap Pjs. Vice President Corporate Office Support PT INTI (Persero) Feris Ardianto, dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
“Ini adalah bentuk kontribusi INTI Group untuk mendukung penyelenggaraan Nataru. Kami yakin inovasi teknologi ini tidak hanya berdampak positif pada satu bidang industri saja, tapi dalam jangka panjang, perangkat sistem ini bisa diterapkan di pelayanan publik lainnya,” kata Feris.
Baca Juga: Lirik Lagu Tanggung Jawab yang Dipopulerkan Oleh Luicy Juicy
Feris menuturkan, saat ini perangkat sistem FR ini telah diimplementasikan di 100 stasiun KA, seperti :
- Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta (St. Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, Bekasi, Cikampek, dan Bogor)
- Daop 2 Bandung (St. Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, dan Banjar)
- Daop 3 Cirebon (St. Cirebon, Cirebon Prujakan, dan Jatibarang)
- Daop 4 Semarang (St. Tegal, Pekalongan, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Cepu)
- Daop 5 Purwokerto (St. Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, dan Maos)
- Daop 6 Yogyakarta (Stm Yogyakarta, Lempuyangan, Purwosari, Solo Balapan, dan Solo Jebres)
- Daop 7 Madiun (St. Madiun, Kertosono, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar)
- Daop 8 (St. Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Blitar, Bojonegoro, Malang, Pasuruan, Tuban, dan Malang)
- Daop 9 (St. Jember, Ketapang, dan Probolinggo)
- Divisi Regional (Divre) 1 Medan
Perangkat sistem FR dengan teknologi INTI MPOS ini memberikan layanan sistem yang bertujuan untuk mempermudah proses pengisian data identitas saat check in dan memverifikasi penumpang, dengan hanya perlu tapping e-KTP miliknya di perangkat e-KTP Reader.
"Nantinya, data identitas yang telah tersimpan dalam Terminal Management System tersebut akan terintegrasi dengan data tiket yang dimiliki oleh penumpang pada setiap transaksi," tutur Feris.
"Nah data itu terkoneksi dengan perangkat Face Recognition Boarding Gate yang telah dilengkapi dengan kamera pengenal wajah, sehingga identitas calon penumpang akan langsung teridentifikasi dan tervalidasi saat perangkat FR memindai wajah penumpang, tanpa perlu lagi menyerahkan dokumen (KTP) dan Boarding Pass," ungkapnya.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Pangarepan' - Woro Widowati Beserta Makna Lagunya
“Perangkat ini dapat dipastikan aman, karena perangkat e-KTP Reader dilengkapi dengan Security Access Modul yang mendapat izin langsung dari Ditjen Dukcapil Kemendagri,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama, mengungkapkan, di musim Nataru kali ini pun INTI Group menghadirkan sistem pemantauan spektrum radio dan direction finder, melalui perangkat sistem INTIMONFR400.
"Alat ini kami implementasikan di wilayah Aceh, Bali, dan Palu. Ini menjadi kontribusi awal yang baik bagi INTI Group untuk terlibat secara langsung dalam pemantauan frekuensi radio terutama selama periode libur Nataru 2024/2025, khususnya di Bali, saat penyelenggaraan berbagai acara internasional,” ungkap Rizqi.
INTI MONFR400 adalah sebuah perangkat sistem yang digunakan untuk memantau frekuensi radio, serta menentukan arah atau lokasi dari sinyal pemancar radio dengan sejumlah fitur unggulan yang mampu memberikan data pemanfaatan spektrum frekuensi radio secara akurat dan real time.
Rizqi menuturkan, perangkat ini dilengkapi digunakan oleh Balai Monitor SFR Kelas I Denpasar dan beberapa wilayahain di Bali, Balai Monitor SFR Kelas II Aceh dan Palu.
Selain itu, teknologi lain yang digunakan adalah teknologi perangkat Sistem SIM Tersentralisasi milik Korlantas Polri, untuk mempermudah masyarakat dalam pembuatan dan perpanjangan SIM secara online dan offline.
Sistem ini telah diimplementasikan di seluruh lokasi Dirlantas Polda yang tersebar di 34 Provinsi dengan total 856 lokasi dengan 459 Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas), 335 SIM Keliling, dan 62 Gerai.
Baca Juga: Lirik dan Chord 'Proliman Joyo' yang Dibawakan Jasun Biber