• Pembangunan pada masa reformasi
Yuk kita simak bersama satu per satu untuk setiap masa.
Pembangunan di Indonesia pada Masa Orde Lama
Masa Orde Lama dimulai sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga peralihan ke pemerintahan Orde Baru di tahun sekitar tahun 1966. Pada kala itu keamanan Indonesia masih belum stabil karena adanya konflik internal dan external. Selama masa pemerintahan Orde Lama, presiden dijabat oleh Sukarno dengan wakil presiden Mohammad Hatta (sampai tahun 1956).
Ada 10 perdana menteri yang pernah menjabat di era ini, yaitu:
• Sutan Sjahrir (14 November 1945 - 3 Juli 1947)
• Amir Sjarifoeddin (3 Juli 1947 - 29 Januari 1948)
• Mohammad Hatta (29 Januari 1948 – 6 September 1950)
• Mohammad Natsir (6 September 1950 – 21 April 1951)
• Sukiman Wirjosandjojo (26 April 1951 - 1 April 1952)
• Wilopo (1 April 1952 - 30 Juli 1953)
• Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
• Boerhanoeddin Harahap (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956)
• Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 - 9 April 1957)
• Djoeanda Kartawidjaja (9 April 1957 – 9 Juli 1959)
• Sukarno (9 Juli 1959 25 Juli 1966, sambil merangkap Presiden)
Nah, tonggak awal pembangunan Orde Lama dimulai dengan pembentukan Badan Perancang Ekonomi pada 19 Januari 1947 atas inisiatif Menteri Kemakmuran, Dr. A.K. Gani.
Badan ini bertugas menyusun rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2-3 tahun selama 10 tahun ke depan. Kerja Badan Perancang Ekonomi kemudian diperkuat dengan pembentukan Panitia Pemikir Siasat Ekonomi pada 12 April 1947 yang diketuai oleh Mohammad Hatta.
Panitia ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempelajari strategi pembangunan yang bisa menjadi saran bagi pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi di tengah upaya mempertahankan kemerdekaan.
Dalam perkembangannya, Panitia Pemikir Siasat Ekonomi tidak bisa bertugas optimal karena situasi politik yang tidak menentu. Meski demikian, pembangunan ekonomi negara dapat dilanjutkan oleh tiga kelembagaan, yaitu: