Sonora.ID - Dalam talkshow “Ngopi’ (Ngobrol Inspirasi) di Radio Kalimaya Bhaskara yang dipersembahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, para ahli kesehatan anak membagikan ilmu tentang pentingnya kualitas Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Acara tersebut mendatangkan Fildzah Ikramina dan Yunita Reza Rohmawati, analis gizi, yang memberikan macam-macam prinsip dan panduan dalam memberikan MPASI yang lebih optimal.
Nita menjelaskan bahwa MPASI merupakan makanan pendamping untuk bayi yang telah berusia lebih dari enam bulan, ketika ASI eksklusif sudah tidak lagi memenuhi nutrisi anak secara cukup.
“MPASI buka pengganti ASI. ASI tetap harus diberikan bersama MPASI untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi,” tegas Nita.
Baca Juga: Resep Puding Jagung MPASI: Mudah, Enak, dan Bergizi
Pemberian MPASI memiliki empat prinsip utama. Prinsip pertama adalah “tepat waktu” dengan memberikan MPASI ketika bayi sudah berusia lebih dari enam bulan.
Kedua adalah “Adekuat” dengan memberikan nutrisi yang mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi setiap harinya. Prinsip ketiga adalah “aman” dengan menyiapkan makanan yang higienis dan terhindar dari berbagai kontaminan.
Terakhir, prinsip yang harus diikuti adalah “benar” dengan memberikan makanan yang dilakukan melalui cara yang tepat, jadwal yang diperhatikan, tekstur makanan, dan tanggapan anak terhadap makanan yang diberikan.
Vilza memberikan penegasan bahwa sangat penting untuk mulai memberikan MPASI kepada bayi yang telah berusia lebih dari enam bulan.
“Sistem pencernaan bayi belum siap menerima makanan sebelum usia ini (enam bulan).
Memberikan MPASI lebih awal berisiko menimbulkan alergi dan gangguan pencernaan,” jelas Vilza.
Baca Juga: Tekstur MPASI 8 Bulan yang Benar untuk Cegah Bayi GTM
Ia juga memberikan peringatan terhadap makanan yang diberikan kepada bayi harus memiliki tekstur yang dapat diterima oleh bayi di umur tersebut.
“Mulai dari bubur halus, lalu bertahap ke tekstur yang lebih padat seiring bertambahnya usia anak,” tambah Vilza.
MPASI yang berkualitas memiliki kandungan gizi seimbang. Vilza memberikan rekomendasi piring MPASI yang terdiri atas lima kandungan.
Pertama, makanan mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan ubi. Kedua, mengandung protein hewani, seperti telur, ayam, ikan, dan daging. Kandungan ketiga yang harus ada adalah protein nabati, meliputi tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Keempat, makanan mengandung lemak sehat, seperti minyak atau santan. Kandungan terakhir yang harus ada dalam MPASI adalah vitamin dan mineral yang bisa didapatkan melalui sayuran dan buah.
“Sayuran sebaiknya diberikan dalam porsi kecil untuk anak di bawah satu tahun agar tidak menyebabkan masalah pencernaan,” kata Vilza.
Nita juga memperingatkan tentang pentingnya suasana makan yang tenang dan kondusif.
“Hindari memaksa anak makan atau menggunakan makanan sebagai hadiah. Anak harus memahami bahwa makan adalah kebutuhan, bukan tekanan,” ujar Nita.
Selain itu, kunci utama dalam pemberian MPASI adalah kebersihan. Pemisahan antara makanan matang dan makanan mentah, serta alat makan bayi yang selalu bersih menjadi beberapa langkah dalam menjaga kualitas MPASI.
“Penyimpanan makanan juga penting. Suhu ideal untuk menyimpan MPASI adalah lebih dari 60°C atau kurang dari 5°C,” tambah Vilza.
Melalui prinsip-prinsip tersebut, bayi-bayi yang menerima MPASI berkualitas diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi muda yang mampu menyongsong Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Resep Nasi Tim Ayam Bumbu Lodeh, Sajian MPASI Bayi 9 Bulan yang Nikmat