Sidang jemaah Jum’at, Rahimakumullah,
Ada beberapa kata yang lainnya yang menyamakan kata Rajab diantaranya Al Ashab yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”.
Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan. Al Ashamm “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini.
Ada julukan kata Rajab dengan Rajam yang berarti melempar, dikarenakan adanya musuh dan setan-setan pada bulan tersebut dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.
Ada nilai filosofis dan historis dari bulan tersebut, tidak terlewatkan adanya pandangan para imam mazhab terkait bulan ini.
Ulama empat madzhab dalam Islam, Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali sepakat mengenai dibolehkannya berpuasa pada bulan Rajab secara tidak penuh.
Imam Abdul Hamid Al-Makki mengatakan dalam Kanzun Najahi Wa as Surur menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan ampunan, Sya’ban adalah bulan selawat kepada Nabi saw, dan Ramadhan adalah bulannya Al-Qur’an.
Bahkan adanya anjuran saat memasuki bulan Rajab, Rasulullah memberi contoh untuk membaca:
“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan”.
Pendapat Imam Abdul Hamid Al-Makki tentu merujuk pada kalamullah yang memasukkan bulan Rajab sebagai satu diantara bulan haram atau bulan yang dimuliakan.
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS At-Taubah:36)
Dalam sebuah hadis tentang bulan yang diharamkan, diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dikutip oleh Sayyid Abu Bakar Al-Ma’ruf bi AlSayyid Bakri Al-Makki ibn Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi.
“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah”
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid Din menyatakan bahwa sunnah berpuasa menjadi bernilai bila dilakukan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah).
Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan, dan tiap pekan. Ibnu Abbas r.a. berkata, “Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama tiga tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama dua tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama tiga tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan”. (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, dimuat dalam Jami’us Shaghir fi Ahadits an-Nadzir wa al Basyir yang disusun oleh Jalaluddin as-Suyuthi).
Sidang jemaah Jum’at, Rahimakumullah,
Ulama terkemuka syeikh Abu Bakar Al Warraq Al Balkhi (w. 294/906-7) pernah menggambarkan bulan Rajab sebagai angin, bulan Sya’ban sebagai mendung, dan bulan Ramadan sebagai hujan.
Artinya, ketiga bulan tersebut memiliki hubungan erat dan saling keterkaitan dalam konteks ibadah terkhusus ibadah berpuasa. Pada bulan Rajab, umat Islam mempersiapkan diri untuk meraih keberkahan dengan puasa sempurna di bulan Ramadan.
Pada bulan Rajab ini, perlu ada persiapan, perlu adanya pemahaman, perlu adanya pembelajaran agar perintah puasa benar-benar pada jalur dan lajurnya, sebagaimana makna Rajab itu sendiri yaitu kemuliaan, yaitu mulia bagi orang yang mempersiapkan dirinya untuk berpuasa.
Sebagaimana perintah puasa yaitu berada pada bulan Ramadhan dan pada saat itu terjadi perang yang sangat besar, disebut Perang Badar.
Dalam kisah Rasulullah saw. para sahabat bertanya, perang apa itu ya Rasulullah? Rasul menjawab, pertempuran paling berat itu adalah melawan hawa nafsu (diri sendiri). Dan puasa adalah cara untuk melawan hawa nafsu.
Sidang jemaah Jum’at, Rahimakumullah,
Profesor Quraish Shihab menyebutkan bahwa bulan berpuasa pada bulan Rajab merupakan bagian dari anjuran untuk memperbanyak puasa pada bulan-bulan haram.
Quraish Shihab menekankan pentingnya memahami konsep ibadah yang luas saat berpuasa, tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memperbaiki kualitas rohani dan perilaku.
Dan perintah berpuasa di bulan Rajab ini, sebagai awal kita untuk berpuasa di bulan Ramadan, dan semoga kita menjadi orang bertaqwa sebagaimana yang termaktub pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183, amiin.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 17 Januari 2024
Untuk mengunduh teks khotbah di atas secara lengkap, Anda bisa klik tautan di bawah ini.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 17 Januari 2024
Demikianlah paparan contoh teks khutbah Jumat 17 Januari 2025 lengkap dengan link (PDF) untuk mengunduhnya.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Peran Perempuan dalam Islam
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.