Kerikil yang tertanam dalam alur ban dapat mengurangi cengkeraman ban pada permukaan jalan. Hal ini terutama berbahaya saat kendaraan melaju di jalan basah atau licin karena dapat meningkatkan risiko tergelincir.
Selain itu, alur ban yang menghalangi kerikil juga dapat memengaruhi sistem pengereman, sehingga menyulitkan pengendalian kendaraan.
4. Kerusakan pada komponen lainnya
Bila kerikil berpindah saat kendaraan sedang melaju, kerikil tersebut dapat terlempar ke komponen lain, seperti rem atau pelek, dan berpotensi menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Faktanya, kerikil yang dilempar juga dapat mengenai kendaraan atau pejalan kaki di belakangnya, yang dapat menimbulkan masalah hukum.
"Walupun efeknya jangka panjang, tapi ini berlaku bukan hanya untuk ban bekas atau yang lama dipakai, melainkan ban baru sekalipun. Batu kerikil ini jadi faktor eksternal yang bisa merusak ban, efek terparahnya bila serat kawat sudah karat maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan," kata Zulpata.
Cara Mengatasi
Untuk menghindari risiko ini, periksa kondisi ban Anda secara teratur, terutama setelah berkendara di jalan berbatu. Gunakan alat seperti obeng atau sikat kecil untuk membersihkan kotoran yang tersangkut di alur ban.
Selain itu, selalu pastikan untuk menjaga tekanan ban sesuai dengan anjuran pabrikan untuk memastikan kinerja ban optimal.
Dengan menjaga ban Anda bersih dan bebas dari pasir, Anda tidak hanya melindungi ban Anda dari kerusakan, tetapi juga menjamin keselamatan saat berkendara. untuk membimbing. Jangan menganggap enteng masalah kecil seperti ini, karena keselamatan adalah prioritas utama di jalan.
Penulis: Ahmad Said