4 Bahaya Membiarkan Kerikil Tersangkut di Alur Ban

24 Januari 2025 12:24 WIB
Ilustrasi kerusakan ban
Ilustrasi kerusakan ban ( Freepik)

Sonora.ID - Ban merupakan salah satu komponen terpenting pada kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Namun, kita sering mengabaikan kondisi alur ban tempat berkumpulnya kerikil-kerikil kecil.

Meski mungkin tampak sepele, membiarkan kerikil di alur ban Anda dapat menimbulkan sejumlah risiko berbahaya.

Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul dari kebiasaan ini.

1. Kerusakan ban

Batu-batu yang menempel pada alur ban dapat menimbulkan goresan pada permukaan ban.

Jika dibiarkan terlalu lama, pasir dapat menembus lebih dalam ke lapisan dalam ban dan menyebabkan kerusakan serius, seperti sobek atau bocor. Hal ini dapat memperpendek umur ban dan harus segera diganti.

2. Kemungkinan inflasi ban

Kerikil tajam dapat menimbulkan tekanan berlebih pada area ban tertentu. Kondisi ini dapat menjadi lebih berbahaya jika ban sudah aus. Tekanan udara atau tekanan ban tidak memenuhi standar.

Dalam situasi tertentu, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi, kerikil dapat menyebabkan ban meletus yang dapat membahayakan pengemudi dan penumpang.

3. Traksi dan daya tahan berkurang

Kerikil yang tertanam dalam alur ban dapat mengurangi cengkeraman ban pada permukaan jalan. Hal ini terutama berbahaya saat kendaraan melaju di jalan basah atau licin karena dapat meningkatkan risiko tergelincir.

Selain itu, alur ban yang menghalangi kerikil juga dapat memengaruhi sistem pengereman, sehingga menyulitkan pengendalian kendaraan.

4. Kerusakan pada komponen lainnya

Bila kerikil berpindah saat kendaraan sedang melaju, kerikil tersebut dapat terlempar ke komponen lain, seperti rem atau pelek, dan berpotensi menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Faktanya, kerikil yang dilempar juga dapat mengenai kendaraan atau pejalan kaki di belakangnya, yang dapat menimbulkan masalah hukum.

"Walupun efeknya jangka panjang, tapi ini berlaku bukan hanya untuk ban bekas atau yang lama dipakai, melainkan ban baru sekalipun. Batu kerikil ini jadi faktor eksternal yang bisa merusak ban, efek terparahnya bila serat kawat sudah karat maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan," kata Zulpata.

Cara Mengatasi

Untuk menghindari risiko ini, periksa kondisi ban Anda secara teratur, terutama setelah berkendara di jalan berbatu. Gunakan alat seperti obeng atau sikat kecil untuk membersihkan kotoran yang tersangkut di alur ban.

Selain itu, selalu pastikan untuk menjaga tekanan ban sesuai dengan anjuran pabrikan untuk memastikan kinerja ban optimal.

Dengan menjaga ban Anda bersih dan bebas dari pasir, Anda tidak hanya melindungi ban Anda dari kerusakan, tetapi juga menjamin keselamatan saat berkendara. untuk membimbing. Jangan menganggap enteng masalah kecil seperti ini, karena keselamatan adalah prioritas utama di jalan.

Penulis: Ahmad Said

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm