8 Contoh Puisi Ode yang Berisi Pujian Beserta Pengertian dan Cirinya

4 Februari 2025 18:10 WIB
Ilustrasi contoh puisi ode.
Ilustrasi contoh puisi ode. ( Pixabay)

Sonora.ID - Contoh puisi ode cukup beragam. Ode sendiri merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang-orang berjasa.

Puisi ode diciptakan dengan irama yang panjang, bahasa sopan, tulus, anggun, membahas hal mulia dan bersifat menyanjung.

Contoh puisi ode biasanya menggunakan tema pahlawan, tokoh besar suatu bangsa, dan orang-orang yang dikagumi.

Istilah ode sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "nyanyian" karena sering dinyanyikan dalam paduan suara sambil menari-nari dalam drama.

Ciri-ciri puisi ode

  • Bunyinya anggun
  • Irama dan tekniknya resmi
  • Berisi pujian atau bersifat menyanjung
  • Sering menggunakan metafora

Berikut ini 8 contoh puisi ode dan pengarangnya yang dapat menjadi referensi.

Baca Juga: 17 Puisi Pendek tentang Cinta yang Menyentuh Hati

Contoh puisi ode#1

Puisi untuk Guru

(oleh: Muhammad Yanuar)

Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu

Contoh puisi ode#2

Generasi Sekarang

(Karya: Asmara Hadi)

Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

Contoh puisi ode#3

Ibu Kartini

(oleh: Fatkhan T. Haqque)

Ibu Kartini bunga bangsa
Harum mewangi sepanjang masa
Meski kini engkau tiada
Harum muliamu tetap terbawa
Tetap abadi hingga masa kini
Meski engkau tak hidup kembali
Serasa hati kau masih ada
Masih bicara masih berkata
Jasamu takkan kulupa

Baca Juga: Contoh Teks Narasi Fiksi Beserta Pengertian, Ciri-Ciri, dan Struktur

Contoh puisi ode#4

Guruku

Guruku
Engkau Pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau menemaniku
Saatku di sekolah
Saatku belum mengenalmu
Engkau mengajariku
Mulai dari taman kanak-kanak
Hingga ku sampai kuliah
Guruku
Takkan ku lupakan semua jasamu
Yang telah bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku

Contoh puisi ode#5

Teratai

Karya: Sanusi Pane

Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah,

O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga zaman

Contoh puisi ode#6

Tafsir Ayub, Sang Nabi

Empat puluh masa
Genap sudah
Sang Nabi teruji
Dalam sakit kulit yang parah
Ayub keluar lewat belukar
Dari hutan sunyi
Dekat air terjun yang bernyanyi

Wahai Nabi-Ku, titah Tuhan
Sungguh tabah kau bertahan
Sekarang ambillah
Seratus ranting kering
Rajamlah tiap ranting
Istrimu seratus kali

Ayub mengikat seratus ranting dalam seikat
Dia rajam sang istri
Satu kali

Contoh puisi ode#7

Ode untuk Ibu

Ibu, kau bagaikan matahari
Yang selalu menyinari hidupku
Dengan hangatnya kasih sayangmu
Kau selalu ada untukku

Ibu, kau bagaikan rembulan
Yang selalu menerangi jalanku
Dengan petunjuk dan nasehatmu
Kau selalu membimbingku

Ibu, kau bagaikan bintang
Yang selalu menjadi inspirasiku
Dengan keteguhan dan kesabaranmu
Kau selalu menjadi panutanku

Ibu, kau adalah segalanya bagiku
Engkau adalah orang yang paling aku cintai
Aku akan selalu bersyukur
Akan kehadiranmu dalam hidupku

Contoh puisi ode#8

Diponegoro

(oleh: Chairil Anwar)

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

MAJU
Serbu.
Serang.
Terjang.
Februari 1943

Demikian 8 contoh puisi ode lengkap dengan pengertian dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm