Sonora.ID - Sabar merupakan salah satu konsep penting dalam ajaran Islam yang sering ditekankan dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Kata sabar berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan diri atau kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Dalam Islam, sabar bukan hanya sekedar menahan diri dari rasa sakit atau penderitaan, namun juga mencakup kemampuan untuk tetap tegar dalam menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sabar menjadi salah satu sifat utama yang harus dimiliki oleh setiap Muslim dalam menghadapi tantangan hidup, baik yang berupa kesulitan, kegembiraan, ataupun ujian yang datang secara tiba-tiba.
Mengamalkan sabar dalam kehidupan sehari-hari memerlukan latihan yang terus-menerus, karena sifat sabar seringkali diuji saat seseorang menghadapi cobaan berat.
Islam mengajarkan bahwa sabar memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
Dengan bersabar, seseorang akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW, yang menegaskan bahwa sabar adalah kunci dari ketentraman hati dan kehidupan yang penuh berkah.
Oleh karena itu, sabar bukan hanya sebuah ajaran, tetapi juga merupakan kunci kesuksesan dalam menjalani hidup yang penuh dengan ujian dan cobaan.
Berkaitan dengan sabar berikut ini kami sajikan contoh teks khutbah Jumat bertajuk Sabar sebagai Wahana Pematangan Diri, dikutip dari laman Kemenag RI.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Hubungan Salat dan Isra Mikraj
Teks Khutbah Jumat 7 Februari 2025
Sabar sebagai Wahana Pematangan Diri
Hadirin jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan penuh kesungguhan, karena hanya dengan ketakwaanlah kita dapat meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga selawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw beserta keluarga, para sahabat, serta seluruh umatnya yang teguh di jalan Islam.
Semoga kita pun termasuk di antara mereka yang mendapat syafaat beliau pada hari kiamat nanti.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang "Sabar sebagai Wahana Pematangan Diri".
Hadirin yang dirahmati Allah,
Sabar merupakan salah satu akhlak utama yang diperintahkan oleh Allah dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. AlBaqarah: 153)
Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci dalam menghadapi segala tantangan kehidupan, baik dalam bentuk cobaan, musibah, maupun ujian yang datang silih berganti.
Sabar bukanlah sikap pasif, melainkan suatu bentuk keteguhan hati dan ketegaran dalam menghadapi setiap keadaan.
Hadirin yang berbahagia,
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa sabar memiliki tiga bentuk utama:
Pertama; sabar dalam ketaatan, yaitu bersabar dalam melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Kedua; sabar dalam menjauhi maksiat yaitu menahan diri dari perbuatan yang dilarang Allah meskipun hawa nafsu menginginkannya.
Ketiga; sabar dalam menghadapi ujian yaitu menerima segala takdir Allah dengan lapang dada dan penuh keimanan.
Sebagai manusia, kita pasti mengalami berbagai ujian. Namun, ujian yang kita hadapi sesungguhnya adalah bentuk kasih sayang Allah untuk mendidik kita menjadi pribadi yang lebih matang dan lebih dekat kepada-Nya.
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa ridha, maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa murka, maka baginya kemurkaan (Allah)." (H.R. Tirmidzi)
Hadirin jemaah Jum’at yang berbahagia,
Kesabaran bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk menghadapi kesulitan, tetapi juga sebagai wahana untuk mematangkan diri.
Seorang mukmin yang sabar akan memiliki ketahanan mental, emosional, dan spiritual yang lebih kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang bersabar tidak akan mudah terpancing emosi, tidak mudah putus asa, dan selalu berusaha mencari solusi terbaik dalam setiap permasalahan.
Kesabaran juga menjadi faktor utama dalam meraih kesuksesan. Dalam bidang apa pun, baik dalam studi, pekerjaan, maupun ibadah, tanpa kesabaran seseorang akan mudah menyerah.
Orang yang memiliki sifat sabar juga akan lebih mampu menghadapi perbedaan pendapat, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan lebih tenang dalam menghadapi tekanan hidup.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sabar juga menjadi kunci dalam menjaga hubungan harmonis antar sesama.
Rasulullah saw mengajarkan agar kita bersabar terhadap kesalahan orang lain, tidak mudah marah, dan senantiasa berusaha memperbaiki keadaan dengan cara yang baik.
Dengan bersabar, kita dapat menghindari permusuhan dan membangun kehidupan sosial yang lebih damai.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Fath Ar-Rabbani mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari perselisihan.
Beliau menasihatkan agar seseorang tetap bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, sebab dengan kesabaran seseorang akan memperoleh kebijaksanaan dan kemudahan dari Allah.
Sebagai contoh, kesabaran yang ditunjukkan oleh para sahabat Nabi saw menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Abu Bakar As-Siddiq, sebagai khalifah pertama, menunjukkan keteguhan hatinya dalam menghadapi fitnah dan tantangan setelah wafatnya Rasulullah saw.
Beliau tetap sabar dan tegar dalam menjaga persatuan umat Islam, terutama ketika banyak kabilah mulai meninggalkan Islam dan menolak membayar zakat.
Dengan kebijaksanaannya yang didasarkan pada kesabaran dan ketakwaan, Abu Bakar mampu mengembalikan stabilitas kaum Muslimin.
Kesabaran juga menjadi teladan dalam kisah para nabi, seperti Nabi Ayyub AS yang diuji dengan penyakit parah selama bertahun-tahun.
Dalam kondisi lemah dan menderita, beliau tetap bersabar dan tidak pernah berhenti beribadah kepada Allah.
Meskipun kehilangan harta, keluarga, dan kesehatannya, beliau tidak mengeluh dan tetap berserah diri kepada ketentuan Allah.
Kesabaran Nabi Ayyub akhirnya berbuah manis ketika Allah menyembuhkannya dan mengembalikan segala yang telah hilang darinya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Sebagai penutup, marilah kita menanamkan kesabaran dalam kehidupan kita seharihari. Jadikanlah kesabaran sebagai pegangan dalam menghadapi setiap ujian hidup, karena kesabaran adalah salah satu kunci keberhasilan di dunia dan akhirat.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang sabar, kuat, dan istikamah dalam menjalani kehidupan ini. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 7 Februari 2025
Untuk mengunduh teks di atas lebih lengkap, Anda bisa klik tautan di bawah ini.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 7 Februari 2025
Itulah contoh teks khutbah Jumat lengkap dengan link PDF untuk mengunduhnya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 17 Januari 2025: Keistimewaan Bulan Rajab
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.