Pihak SMKN 1 Pontianak dan Orang Tua Siswa, Sepakat!

7 Februari 2025 20:25 WIB
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri SMKN 1 Pontianak, Lukas.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri SMKN 1 Pontianak, Lukas. ( Wilhelmus Triputra)

Pontianak, Sonora.ID – Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pontianak memastikan akan terus megusahakan agar siswa – siswi nya dapat masuk seleksi (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Industri SMKN 1 Pontianak, Lukas.

Dia mengatakan pihak sekolah masih menunggu akses untuk dibuka oleh panitia SNBP.

“Ketika mereka bilang buka, maka kita langsung cekatan, data siswa sudah siap dari yang terjaring, “kata Lukas kepada Sonora.ID, Jumat (7/2/2025).

Lukas mengatakan siswa yang sudah terjaring (Eligible) berjumlah 103 siswa, dari 138 kuota yang terjaring sebelumnya, namun ada 60 siswa yang memundurkan diri, maka data tersebutlah yang akan diinput ke sistem data.

Dia juga menyatakan bahwa Handphone Kepala Sekolah aktif 24 jam memastikan informasi akses untuk SNBP dibuka.

Baca Juga: BPKP Tekankan Dua Pendekatan Dalam Pengawasan Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2025

Sebelumnya para siswa SMKN 1 Pontianak melakukan aksi demo di sekolahnya, jumat pagi  karena merasa kecewa tidak masuk siswa Eligible SNBP.

“Karena mereka tidak terdaftar sebagai siswa Eligible, "imbuhnya.

Namun Lukas menambahkan pihak sekolah dan orang tua siswa sepakat untuk mengusahakan yang terbaik agar siswanya masuk seleksi penerimaan mahasiswa baru.

“Kami telah sepakat dengan siswa akan mengusahakan yang terbaik, “katanya.

Pihak sekolah juga mengakui jika masih ada kekurangan yang harus diperbaiki terutama terkait sistem.

Lukas mengatakan walaupun siswa tidak dapat masuk lewat jalur SNBP, pihak sekolah tetap  menyiapkan jalur lain untuk mengusahakan siswa bisa masuk seleksi.

Pada kesempatan lain Pj Gubernur Kalbar, Harisson menyatakan dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025), memaparkan untuk Provinsi Kalimantan Barat, sekolah yang tidak menyelesaikan input data pada PDSS sebanyak 90 sekolah.

“SMA :40, SMK: 42, MA: 8, atau 10 persen dari keseluruhan 893 sekolah yang ada di Kalbar, “terangnya.

Baca Juga: Cerita Pengalaman Pejuang Kanker di HKS 2025

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm