Deskripsi keadaan ekonomi KIP Kuliah 2
Saya Fanni Ayu Rahmia berusia 18 tahun asal Magelang dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
Ayah saya bekerja sebagai supir yang berpenghasilan sekitar Rp2,4 juta per bulan. Sementara itu, ibu merupakan asisten rumah tangga yang penghasilannya tidak pasti karena tidak bekerja setiap hari tergantung permintaan pemilik rumah.
Terkadang ibu saya hanya mendapat Rp30 ribu saja per hari atau bahkan tidak mendapat pemasukan sama sekali. Saya dan keluarga hanya bergantung pada penghasilan ayah yang hanya cukup memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Sementara adik-adik saya dan kebutuhan lainnya masih belum bisa dipenuhi apalagi biaya kuliah. Oleh karena itu saya mengajukan diri menjadi penerima KIP Kuliah 2025 agar bisa melanjutkan kuliah dan meringankan beban orang tua.
Saya sangat mengharapkan bantuan ini agar bisa berkuliah kemudian mendapat pekerjaan yang lebih layak.
Deskripsi keadaan ekonomi KIP Kuliah 3
Saya Diandra Annisa berusia 18 tahun dan berasal dari keluarga kurang mampu. Ayah saya bekerja sebagai petani di tanah orang lain.
Penghasilan ayah saya tidak menentu setiap bulannya, sedangkan ibu tidak bekerja dan harus mengurus rumah tangga. Karena itu, saya dan kakak saya hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, salah satunya biaya sekolah.
Keluarga saya juga tidak menerima tunjangan PKH/KIS/KKS dari pemerintah, jadi saya menggunakan Surat Keterangan Orang Kurang Mampu (SKTM) dari desa untuk mendukung keadaan keuangan keluarga dan mengisi informasi kursus KIP.