Menteri Wihaji Pantau Langsung Pelaksanaan Program MBG di Ciparay Kabupaten Bandung

19 Februari 2025 12:48 WIB
Menteri Wihaji saat berbincang-bincang dengan warga di Ciparay, Selasa (18/2/2025)
Menteri Wihaji saat berbincang-bincang dengan warga di Ciparay, Selasa (18/2/2025) ( Dok. BKKBN)

Bandung, Sonora.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir.

Program ini dirancang untuk mengurangi angka malnutrisi, meningkatkan kesehatan, serta mendukung produktivitas masyarakat.

Seperti yang berlangsung di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampung Jongor Baru, Desa Serangmekar Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Selasa (18/02/2025), program MBG menyasar kepada Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita non PAUD.

Pelaksaannya pun mendapat pantauan langsung dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Wihaji yang didampingi Deputi Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional, Dr. Nyoto Suwignyo.

“Memang awalnya perintah Presiden, MBG ini untuk anak-anak sekolah, tapi tahapan berikutnya perlu disimulasikan untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita. Karena di situlah cikal bakal yang nantinya terlahir generasi penerus bangsa yang bebas stunting," kata Menteri Wihaji usai peninjauan.

“Tugas dari Kemendukbangga/BKKBN berkenaan dengan pendataan yang akan diusulkan ke BGN untuk intervensi, serta distribusi MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Karena tidak mungkin setiap hari mereka dikumpulin di posyandu," ungkap Menteri Wihaji.

"Karena itu kita pastikan, kita punya namanya TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang nanti salah satu tambahan tugasnya adalah distribusi makanan bergizi langsung ke rumah sasaran,” tegas Menteri Wihaji.

Sementara itu, Deputi Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional Nyoto Suwignyo, menyambut gembira inisiatif Kemendukbangga/BKKBN dalam kolaborasi ini.

“Saat ini Program MBG baru menyentuh anak sekolah, tapi nantinya sasaran khusus seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita perlu diintervensi secara bertahap," kata Deputi Nyoto.

"Skemanya, untuk satu dapur untuk 3.500 paket MBG bagi 14 sekolah. Sisanya untuk 200-an bumil, busui dan balita," imbuhnya.

Diketahui selepas dari simulasi distribusi MBG, Menteri Wihaji juga berkesempatan berbincang bersama para remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana (GenRe), dan memberikan motivasi bagi mereka. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm