Ada yang menarik perhatiannya, yaitu para remaja yang mempunyai keterbatasan, namun tetap semangat dalam mengedukasi sesamanya.
Saat berdialog dengan remaja tuna rungu, Menteri Wihaji menjadi teman dengar bagi Alsa, seorang Duta GenRe Inklusi Kecamatan Ciparay.
Melalui perantara penerjemah bahasa isyarat, Iin Novianti, Wihaji menyimak permintaannya untuk lebih membuka ruang pengembangan lifeskill bagi remaja disabilitas.
“Duta GenRe ini harus semangat. Karena akan menjadi contoh bagi sebaya di lingkungannya untuk tetap beraktivitas dengan baik, menjauhi berbagai bahaya yang mengintai masa depan remaja, seperti seks pra nikah, narkoba dan pernikahan usia dini,” kata Menteri Wihaji.
Mengakhiri kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Menteri Wihaji menyempatkan untuk mengunjungi dan menyapa puluhan Lansia di Ciparay.
Mereka nantinya akan menjadi bagian dari Program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN melalui SIDAYA (gerakan Lanjut Usia Berdaya).
Untuk diinformasikan, peninjauan pelaksanaan program MBG ini merupakan tindaklanjut dari MoU dan perjanjian kerja sama antara Kemendukbangga/BKKBN dengan BGN dengan kolaborasi pendayagunaan tenaga lini lapangan dalam pemenuhan gizi untuk percepatan penurunan stunting.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Dukung Program Pemerintah, Kubu Raya Launching Program MBG