Persatuan dalam penentuan dan penetapan awal dan akhir Ramadhan sangat diharapkan, namun di negeri kita tentunya tidak disangkal lagi bahwa beberapa lembaga menggunakan rukyatul hilal dan lainnya hisab atau istilah semacamnya.
Jika memang memulai hari pertama tidak bersama, yang paling penting adalah berpadunya hati, tidak terdapat percekcokan ataupun pertikaian, merupakan kenikmatan Allah Ta’ala yang sangat besar ketika menyatukan hati-hati kita. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Qs. Al Anfal: 63)
Kaum muslimin rahimakumullah
Setiap tahunnya, kita akan melihat manusia berbondong-bondong kembali kepada Allah Ta’ala, meramaikan dan memakmurkan masjid, banyak membaca Al-Quran, bersedekah, berinfak, menyumbang, berbuat baik kepada sesama, dan seterusnya dari kebaikan yang luar biasa.
Untuk itu, dari khutbah ini kami mengingatkan diri kami pribadi dan jamaah sekalian, agar tetap kontinyu, konsisten, Istiqomah melakukan kebaikan-kebaikan tersebut hingga akhir Ramadhan, meskipun yang namanya kebaikan tetap dilakukan di luar Ramadhan, tapi bulan Ramadhan jangan sampai lengah, tetaplah berusaha semaksimal mungkin, karena Ramadhan tidak sama dengan bulan lainnya, Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (Muttafaqun ‘Alaihi, HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079)
Kaum muslimin jama’ah Jumat yang berbahagia.
Termasuk amalan kebaikan yang banyak dilupakan adalah saling memberi kabar gembira, turut bahagia, mengucapkan selamat satu sama lain tentang datangnya Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira kepada sahabatnya seraya bersabda, “Telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang mana Allah mewajibkan kepada kalian puasanya… (HR An Nasai 2106 dan Ahmad 8631, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah,
وكان النبي ﷺ يبشّر أصحابه بقدوم رمضان, “قال العلماء: هذا الحديثُ أصل في تهنئةِ النَّاسِ بعضهم بعضًا في شهر رمضان
“Adalah Nabi ﷺ memberi kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya dengan datangnya ramadhan, (kemudian beliau menyebutkan hadits tersebut), berkata Ulama, “hadits ini adalah landasan dalam ucapan selamat sesama manusia dengan datangnya bulan ramadhan””. (Lathoif al Ma’arif: 279)
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan, Singkat Tapi Menyentuh Hati
Jadikan Ramadhan kali ini sebagai kemungkinan Ramadhan yang paling akhir bagi hidup kita, karena kita tidak tahu apakah tetap diberikan umur yang panjang untuk bertemu dengan Ramadhan berikutnya, maka dari itu kita tidak akan merasakan lelah dan capeknya beribadah di dalamnya, bahkan sebuah istirahat kenikmatan iman dalam beribadah.
Begitulah juga Rasulullah ﷺ mengingatkan sahabatnya saat hendak shalat, dari hadis Abu Ayub al Anshori radhiyallahu’anhu bahwa ada seorang laki-laki menemui Nabi ﷺ lalu berkata, “Beri aku nasehat singkat”. Nabi ﷺ bersabda,
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ
“Jika kamu hendak melaksanakan shalat, shalatlah seperti shalat terakhir, jangan mengatakan sesuatu yang membuatmu minta maaf di kemudian hari dan kumpulkan keputus-asaan terhadap apa yang ada pada manusia”. (HR Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya)
Kaum muslimin rahimakumullah
Terakhir, jangan biarkan waktu kita banyak habis di tidur, sebisa mungkin tidak perlu menonton tv, di antara ibadah yang paling agung sambil menunggu waktu berbuka begitupun menjelang tidur dan di waktu-waktu lainnya adalah ibadah memperbanyak membaca al-Quran, jika terpaksa membuka hp maka sekedar membaca dan membalas yang penting kemudian tutup lalu lanjutkan bacaan Al-Qur’an kita, kita telah mengetahui bersama bahwa bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (Qs. Albaqarah: 185)
Demikian khutbah pertama ini, masih banyak hal tentang ramadan di depan mata, jangan lupa doakan kebaikan untuk seluruh keluarga kita, dan semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Baca Juga: Khutbah Jumat Edisi 14 Februari 2025 Tema Nisfu Syaban: Keajaiban Waktu untuk Berdoa
Penulis: Tim Ilmiyah Yayasan Amal Jariyah Indonesia
Sumber: NU Online