Pada hari ini, atas izin Allah kita mendapati akhir bulan Sya'ban. Satu bulan yang jatuh antara Rajab dan Ramadhan.
Bulan Sya'ban merupakan di antara bulan yang disebut khusus dalam doa Rasulullah sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ، وَشَعْبَانَ، وَبِلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: Ya Allah, semoga Engkau beri keberkahan kepada kami dalam bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan.
Pada bulan kemarin, kita sudah melewati bulan Rajab, bulan bercocok tanam, sekarang pada bulan Sya'ban ini adalah bulan merawat, menyirami tanaman, dan beberapa hari lagi bertemu bulan Ramadha, yakni bulan memanen.
Bagaimana kita bisa memanen dengan melakukan banyak ibadah-ibadah jika tidak kita mulai sejak kemarin dan kita rawat pada bulan Sya'ban sekarang ini.
Imam Dzun Nun al-Mishri mengatakan:
رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ. وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ. وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ. وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ. فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ
Artinya: Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban bulan menyiram, dan Ramadhan bulan memanen. Setiap orang akan memanen atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang menyia-nyiakan tanaman akan merugi di waktu panen.
Maka dari itu, di penghujung bulan Sya’ban ini marilah kita tetap istikamah berbuat baik, artinya selalu menyiram dan merawat amalan-amalan yang sudah kita rawat sejak awal Sya’ban, bahkan kita tanam sejak Rajab.
Meski berada di penghujung bulan Sya’ban, akan tetapi bulan tersebut masih memiliki banyak keutamaan, sehingga masih ada kesempatan bagi kita untuk memperbanyak amal kebaikan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan terus memperbanyak amalan baik hingga Ramadhan tiba.
Hadirin rahimakumullah,
Untuk tetap meningkatkan ibadah dan menjaga kualitas amalan baik kita di akhir Sya’ban, kita bisa melakukan beberapa amalan yang ringan, tetapi besar pahalanya:
1. Memperbanyak dzikir dan istighfar, memohon ampun kepada Allah agar kita memasuki bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci. Allah swt berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin (QS An-Nisa: 103).
2. Menjaga dan meningkatkan kualitas shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah seperti hajat, tahajud, dhuha dan sebagainya.
3. Memperbanyak membaca dan merenungkan Al-Qur'an
Bulan Sya’ban bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan interaksi kita dengan Al-Qur'an agar terbiasa membacanya saat Ramadhan.
Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir: