Guru pendamping tersebut merasa sangat puas dengan adanya kegiatan Hitzmaker Wannabe.
Ia juga berharap bahwa kegiatan semacam ini akan diadakan lagi oleh Radio Kalimaya Bhaskara dengan skala yang lebih besar dan luas.
”ini kayaknya sudah bagus banget, dikemas dengan yang seru-seru, yang membuat mereka tidak tegang, meskipun ada game-game yang mereka harus mengungkapkan sesuai dengan klu-klu yang sudah diberi tadi, tapi mereka akhirnya bisa, dan rata semuanya dapat giliran. Apalagi dengan hadiah-hadiah yang menarik itu tadi, iya senang, apalagi ini untuk anak-anak seusia mereka, ini menarik banget, cocok banget untuk mereka,” ucapnya.
Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari salah satu peserta Fajri Khoiri (14 tahun) yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bagus dan diterima dengan baik oleh para siswa yang hadir.
“Kegiatan ini ya good good aja sih, bagus. Saya tahu program apa yang digunakan di radio ini. Tahu cara nyeting-nyeting lagunya atau apa gitu ya, tadi melihat juga,” ungkap Fajri.
Peserta lainnya yaitu Hasan Ahmad Idrus Mauladanwila (13 tahun) juga turut aktif dalam setiap permainan yang disajikan dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Ia merasa mendapatkan pengetahuan lebih mendapat mengenai radio. Dengan adanya kegiatan ini ia juga semakin mantap bahwa komunikasi merupakan salah satu hal penting yang harus dikuasai, karena komunikasi yang baik merupakan refreksi dari karakter seseorang.
“Kita bisa mengetahui radio-radio di sini, di radio ada komputer, mic, tahu tugasnya penyiar ini bisa ngomong ke orang-orang biar orang-orang itu paham. Komunikasi itu wajib itu kalau buat saya, soalnya kalau kita gak bisa bicara yang sopan atau bicara yang benar itu nanti dilihat orang itu bahasanya itu salah, ngomongannya salah,” ujar Hasan.
Hitzmaker Wannabe adalah salah satu cara mengemas proses belajar dan bermain.
Di mana belajar dan bermain adalah dua aktivitas yang saling melengkapi dalam proses perkembangan, terutama bagi anak usia remaja.
Melalui kegiatan belajar dan bermain ini mereka dapat belajar struktur dan pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu pengetahuan serta dapat mengeksplorasi kreativitas, mengasah keterampilan sosial, serta memahami konsep-konsep baru dengan cara yang menyenangkan.
Jika konsep edutainment (education dan entertainment) tersebut diaplikasikan dalam metode pembelajaran interaktif, hasilnya bisa lebih efektif karena meningkatkan motivasi dan daya ingat.
Oleh karena itu, pendekatan belajar yang melibatkan unsur permainan tidak hanya membuat prosesnya lebih menarik, tetapi juga membantu membangun keterampilan kognitif, emosional, dan sosial secara lebih alami.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Pengukuhan 7 Profesor Baru, Universitas Brawijaya Menambah Deretan Guru Besar di Berbagai Bidang