Sebagai tindak lanjut, Walikota Farhan menginstruksikan Dinas Sosial untuk penyediaan air bersih bagi warga terdampak.
Selain itu, Dinas Kesehatan akan melakukan skrining kesehatan kepada warga guna mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan demam berdarah pasca-banjir.
"Kita harus waspada karena biasanya dua hingga tiga hari setelah banjir, warga bisa mengalami diare. Begitu kemarau tiba di akhir Maret, setelah Lebaran kita siapkan fogging untuk mencegah DBD," jelas Farhan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mitigasi bencana juga meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengurangi risiko penyakit pasca-banjir.
Ia juga menginstruksikan dinas terkait, camat, dan lurah, diminta untuk terus memantau kondisi wilayahnya masing-masing.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini, efektivitas koordinasi dan kecepatan respons menjadi kunci utama. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh aparatur pemerintahan untuk berperan aktif.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Pemkot Bandung Pastikan Tiap Kecamatan Punya UMKM Center