Sonora.id - Pasca-mudik Lebaran, masyarakat di Jabodetabek sering dihadapkan pada tekanan keuangan akibat pengeluaran tak terduga, seperti biaya transportasi, THR, atau belanja keluarga.
Tanpa perencanaan matang, banyak yang terjebak dalam utang berbunga tinggi atau pengajuan pinjaman ditolak karena dokumen tidak lengkap.
Artikel ini menawarkan solusi melalui lima tips strategis untuk mengajukan cicilan dan pinjaman secara bijak. Simak panduan berikut untuk memastikan keuangan tetap stabil dan proses pengajuan berjalan lancar.
1. Evaluasi Kondisi Keuangan
Sebelum mengajukan pinjaman, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan pascamudik.
Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran menggunakan budget spreadsheet atau aplikasi keuangan yang tersedia di App Store atau Play Store.
Fokus pada prioritas pengeluaran, seperti kebutuhan darurat atau cicilan yang sudah ada.
Keterlibatan anggota keluarga dalam perencanaan keuangan juga penting. Diskusikan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang agar tidak terjadi konflik kepentingan.
Langkah ini membantu mengurangi risiko ketidakstabilan finansial serta memperjelas batas kemampuan membayar cicilan.
2. Pilih Lembaga Keuangan yang Kredibel
Hindari tergiur iming-iming bunga rendah tanpa verifikasi kredibilitas lembaga. Bandingkan suku bunga dan reputasi penyedia layanan melalui situs agregator keuangan.
Pastikan lembaga tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki ulasan positif dari nasabah.
Perhatikan juga skor kredit pribadi. Jika skor masih rendah, perbaiki dengan melunasi tunggakan atau mengurangi penggunaan kartu kredit.
Konsultasikan kebutuhan pinjaman dengan financial advisor terpercaya untuk memilih produk yang sesuai profil risiko dan kemampuan bayar.
3. Tentukan Tujuan Pengajuan Secara Spesifik
Lembaga keuangan lebih memprioritaskan pinjaman dengan tujuan jelas, seperti renovasi rumah atau modal usaha.
Lampirkan dokumen pendukung, seperti rincian biaya atau foto kondisi properti, untuk memperkuat permohonan.
Bisanya hal tersebut diperlukan jika Anda mengajukan melalui lembaga keuangan konvensional.
Sesuaikan plafon pinjaman dengan kemampuan bayar. Jika penghasilan bulanan sebesar Rp5 juta, cicilan tidak boleh melebihi 30% dari total pendapatan.
Pilih opsi tenor dan bunga yang realistis. Salah satunya seperti yang ditawarkan oleh Kredivo.
Opsi tenor sangat fleksibel, bagi member Premium tersedia cicilan 3 bulan tanpa bunga atau 6 hingga 24 bulan dengan bunga kompetitif mulai dari 1.99% per bulan. Limit pinjaman yang diberikan hingga Rp50 juta bagi member Premium.
Anda hanya cukup mengunduh aplikasi resmi Kredivo lewat App Store atau Play Store kemudian melakukan pendaftaran secara online dengan mudah.
Setelah itu tunggu persetujuan dan Anda sudah bisa mengajukan cicilan barang dan juga pinjaman uang tunai lewat aplikasi Kredivo secara langsung.
4. Lengkapi Persyaratan Dokumen
Kelengkapan dokumen menjadi penentu keberhasilan pengajuan. Siapkan KTP, slip gaji tiga bulan terakhir, NPWP, dan bukti kepemilikan aset. Bagi pelaku UMKM, sertakan surat izin usaha atau laporan keuangan sederhana.
Jika dokumen kurang jelas atau perlu revisi, segera hubungi pihak lembaga keuangan untuk konfirmasi. Batas waktu pengumpulan dokumen biasanya 7–14 hari kerja, tergantung kebijakan masing-masing institusi.
Hal tersebut biasanya jika dilakukan di lembaga keuangan konvensional. Sementara lewat fintech, prosesnya bisa lebih singkat dan syarat lebih mudah.
5. Pahami Syarat dan Ketentuan
Baca secara detail isi perjanjian pinjaman, termasuk biaya administrasi, denda keterlambatan, dan kebijakan pelunasan dini. Jika ada poin yang ambigu, mintalah penjelasan langsung ke financial advisor atau lembaga terkait.
Hindari menandatangani kontrak sebelum memastikan tidak ada biaya tersembunyi. Negosiasikan suku bunga atau tenor jika dirasa memberatkan. Kewaspadaan ini mencegah risiko sengketa di kemudian hari.
Mengajukan pinjaman atau cicilan pasca-Lebaran membutuhkan perencanaan matang dan kehati-hatian.
Dengan menerapkan lima tips di atas, masyarakat dapat menghindari jeratan utang tidak sehat serta memastikan stabilitas finansial jangka panjang.
Selalu prioritaskan transparansi dan konsultasi dengan pihak terpercaya untuk keputusan yang tepat.