“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Jamaah Jumat yang berbahagia
Jika dulu kita berpuasa kadang masih marah-marah, kadang masih berbohong, gibah, berbicara kotor, melakukan kesia-siaan, maka di sisa-sisa Ramadhan ini, mari sebisa mungkin perbaiki kualitas puasa kita, tahan semua itu agar menjadi amalan puasa terbaik kita.
Jika dulu kita bermalas-malasan shalat 5 waktu, mengerjakan shalat-shalat sunnah, terutama tarawih yang hanya ada pada bulan Ramadhan, maka di bagian tersisa Ramadhan ini mari kita menjaga shalat-shalat kita, baik yang wajib maupun yang sunnah, jangan lagi sampai masbuk, atau bahkan ketiduran hingga shalat sangat terlambat.
Jika dulu kita membaca al-Quran hanya sedikit, dan bersedekah hanya secuil, berbuat kebaikan lainnya hanya sekedar dan ala kadarnya, maka pada akhir-akhir Ramadhan ini, mari untuk lebih memperbanyak lagi kuantitasnya dan memperbaiki kualitasnya.
Kaum muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Kita ketahui bersama bahwa malam yang lebih baik dari seribu bulan itu berada pada salah satu malam di 10 malam terakhir Ramadhan. Telah lewat beberapa malam, kita tidak tahu apakah malam mulia itu telah selesai atau masih ada kemungkinan di malam dari malam-malam tersisa. Maka mari kita akhiri Ramadhan dari seluruh harinya dan malamnya yang tersisa dengan betul-betul menghidupkannya dengan amalan terbaik kita, dan niat terbaik kita ikhlas semata-mata karena Allah.
Ramadhan dengan segala fasilitas pengampunan di dalamnya:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
“Celakalah seseorang yang mana bulan Ramadan datang menemuinya kemudian berpisah sedang ia belum mendapatkan ampunan.” (H.R. At-Tirmidzi 3545, Hasan al-Albani)
Dalam lathaiful ma’arif disebutkan,
مَنْ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِي رَمَضَانَ فَلَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِيْمَا سِوَاهُ
“Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.” (Latha-if Al-Ma’arif, hal. 297)
Mari kita simak rangkaian kata-kata perpisahan dan pelepasan dengan Ramadhan yang sangat menyentuh hati dan membuat mata berkaca-kaca
عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إلا القليل
Wahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan telah bersiap-siap untuk berangkat, tidak ada lagi yang tersisa kecuali saat-saat yang singkat.
فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى والعمل بالختام
Barangsiapa yang telah melakukan kebaikan selama ini, hendaklah ia menyempurnakannya. Barangsiapa yang malah sebaliknya, hendaklah ia memperbaikinya dalam waktu yang masih tersisa, karena amalan itu dinilai dari akhirnya.
فاستغنموا منه ما بقي من الليالي اليسيرة والأيام واستودعوه عملا صالحا يشهد لكم به عند الملك العلام وودعوه عند فراقه بأزكى تحية وسلام