Melintasi ruas tol tersebut. Tim Ekspedisi disuguhkan oleh pemandangan perkebunan sawit dan karet, dan semakin ke utara kita juga dapat melihat rumah-rumah warga yang berdiri di atas rawa. Sementara itu untuk kondisi jalan di ruas ini terbilang nyaman dilintasi, serta marka dan reflektor yang ada juga terbilang baik.
Kondisi serupa juga kami lihat di ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melintasi dua ruas tol ini. Pertama adalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan, karena jarak antar rest area dengan SPBU cukup jauh satu sama lainnya.
Kedua, pengemudi harus ekstra fokus saat berkendara, karena karakter jalan yang cenderung lurus. Hal ini diyakini dapat membuat jenuh pengendara, dan jika tidak konsentrasi, maka dapat menyebabkan kecelakaan minor maupun major. Menempuh kedua ruas Tol Trans Sumatera ini, Tim Ekspedisi dikenakan biaya Rp 432.500.
Ketiga, di beberapa titik di ruas tol ini kita akan dihadapi oleh titik-titik blank spot. Dimana kita akan kehilangan sinyal data internet dan telepon. Dari pengalaman Tim Ekspedisi, kami sempat kehilangan sinyal selama kurang lebih setengah jam saat melintasi rute ini.
Kayu Agung-Palembang
Setelah melintasi Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, kita akan melintasi ruas Tol Kayu Agung-Palembang. Ruas tol ini memiliki banyak catatan dari Tim Ekspedisi. Melintasi jalan di ruas tol ini terasa kurang nyaman, karena banyak jalan yang permukaannya tidak rata. Selain itu banyak tambalan-tambalan aspal di lintasan, sehingga kenyamanan saat berkendara menjadi terganggu.
Selain itu reflektor dan markanya pun cenderung kotor oleh debu dan tanah. Meskipun demikian, pemandangan rawa-rawa cukup memberikan Tim Ekspedisi hiburan sejenak di tengah ketidaknyamanan itu. Untuk melintasi ruas tol ini kita dikenakan dengan biaya sebesar Rp 50.000. Namun untuk ketersediaan rest area di lintasan ini terbilang cukup baik.