Menurut Tung Desem, agar risiko yang harus dihadapi lebih kecil, sebaiknya anda memulai dengan bekerja sama dengan orang lain yang sudah lebih sukses di bidang yang kita ingin sukses.
Ia mencontohkan, saat seorang Tung Desem Waringin baru pertama kali membuka bisnis toko buku di tahun 1999, ia bekerja sama dengan pemilik toko buku Togamas.
Caranya menawarkan kerja sama juga terbilang unik.
"Saat datang ke dia, saya bilang 'i will help you' (saya akan menolong anda). Karena orang-orang sukses itu biasanya kekurangan orang, maka dari itu kita harus menolong." ujarnya.
Selanjutnya, anda harus menonjolkan potensi produk anda, dan yang terakhir, tunjukkan inisiatif anda untuk bekerja sama dengan mereka.
Baca Juga: Bertabur Bintang, Jagat Sinema Bumilangit Hadirkan Zara JKT48 Hingga Dian Sastro
2. Pilih bisnis yang anda memiliki pengetahuan di dalamnya
Jika anda sudah mengenal suatu bidang luar dan dalam, tentu risiko yang akan dihadapi akan lebih kecil.
"Sebagai contoh, jika orang tua anda sudah di pabrik tekstil selama 30 tahun, kita tinggal melanjutkan, tentu risikonya lebih kecil, anda sudah kenal dengan suppliernya, dengan distributornya." ujar Tung Desem.
3. Jual dulu sebelum produksi
Jika anda mahir berjualan/marketing, anda bisa menawarkan barang yang akan anda jual terlebih dahulu kepada calon pembeli melalui brosur, atau sistem pre-order.
Sehingga jika anda merugi, maka kerugiannya hanya berupa kerugian produksi brosur bukan produksi barang. (*)