Sonora.ID - Banyak orang yang ingin membuka bisnis, namun masih merasa takut dengan risiko yang menyertai.
Padahal, menurut Tung Desem Waringin, motivator dan pakar marketing Indonesia, ada cara-cara yang bisa anda lakukan untuk meminimalisir risiko bisnis anda.
Menekan risiko kerugian yang mungkin dialami oleh bisnis anda, namun tetap memiliki hasil yang besar disebut juga sebagai bisnis asymmetric risk.
Baca Juga: 4 Kesalahan yang Bisa Dilakukan CEO, Jangan Sampai Anda Lakukan Ini!
"Bukan tidak mungkin. Banyak pebisnis-pebisnis top yang (bisnisnya) risikonya kecil, hasilnya besar. Sebagai contoh, Richard Branson yang memiiki Virgin Atlantic Airways. Ia mendapat sponsor dari pemerintah Amerika Serikat agar bisa bersaing dengan Airbus, jika dalam tiga tahun tidak profit, pesawatnya dan uangnya akan dikembalikan. Sehingga risikonya hampir tidak ada." ujarnya saat menjadi narasumber di program Smart Business Talk, Radio Smart FM (12/03/2019).
Lalu, bagaimana hal tersebut bisa kita terapkan saat akan mulai membuka bisnis?
Saat berbisnis, biasanya semakin besar modal yang anda keluarkan, semakin besar juga risiko anda mengalami kerugian, begitu juga sebaliknya.
Tung Desem Waringin memberikan beberapa tips untuk anda yang mau memiliki bisnis asymmetric risk.
Baca Juga: Tampil di Los Angeles, Niki Zefanya Lantunkan Indonesia Raya
1. Bekerja sama dengan orang yang lebih sukses
Menurut Tung Desem, agar risiko yang harus dihadapi lebih kecil, sebaiknya anda memulai dengan bekerja sama dengan orang lain yang sudah lebih sukses di bidang yang kita ingin sukses.
Ia mencontohkan, saat seorang Tung Desem Waringin baru pertama kali membuka bisnis toko buku di tahun 1999, ia bekerja sama dengan pemilik toko buku Togamas.
Caranya menawarkan kerja sama juga terbilang unik.
"Saat datang ke dia, saya bilang 'i will help you' (saya akan menolong anda). Karena orang-orang sukses itu biasanya kekurangan orang, maka dari itu kita harus menolong." ujarnya.
Selanjutnya, anda harus menonjolkan potensi produk anda, dan yang terakhir, tunjukkan inisiatif anda untuk bekerja sama dengan mereka.
Baca Juga: Bertabur Bintang, Jagat Sinema Bumilangit Hadirkan Zara JKT48 Hingga Dian Sastro
2. Pilih bisnis yang anda memiliki pengetahuan di dalamnya
Jika anda sudah mengenal suatu bidang luar dan dalam, tentu risiko yang akan dihadapi akan lebih kecil.
"Sebagai contoh, jika orang tua anda sudah di pabrik tekstil selama 30 tahun, kita tinggal melanjutkan, tentu risikonya lebih kecil, anda sudah kenal dengan suppliernya, dengan distributornya." ujar Tung Desem.
3. Jual dulu sebelum produksi
Jika anda mahir berjualan/marketing, anda bisa menawarkan barang yang akan anda jual terlebih dahulu kepada calon pembeli melalui brosur, atau sistem pre-order.
Sehingga jika anda merugi, maka kerugiannya hanya berupa kerugian produksi brosur bukan produksi barang. (*)