Sonora.ID - Manusia adalah makhluk seksual yang membutuhkan kehidupan seksual yang sehat. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, sering kali kehidupan seksual tersebut mengalami penurunan baik secara kuantitas dan kualitas.
Seperti yang dialami oleh pendengar Radio Sonora, Pak Irno, yang menanyakan keluhannya pada dr. Binsar Martin Sinaga dalam program Sex in the City di Radio Sonora.
Baca Juga: Hindari Diminished Ejaculation Disorder dengan Jaga Kebersihan Prostat
“Dok, saya Irno usia 55 tahun. Saya mau tanya kenapa kalau setelah berhubungan intim, kalau sudah ejakulasi pinggang saya terasa sakit sekali. Itu gejala apa ya, Dok? Dan solusinya bagaimana?”
Keluhan dan pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga.
Pak Irno terima kasih atas pertanyaannya. Memang kalau sudah diatas 50 tahunan akan mudah mengalami penurunan kualitas dalam berhubungan seksual. Jadi, sebetulnya bukan karena ejakulasinya, tetapi karena hormon testosteronnya sudah turun.
Baca Juga: Tidak Pakai Celana Dalam Lebih Bermanfaat Bagi Kesehatan, Benarkah?
Karena hormon testosteron ini sifatnya beyond sexuality, artinya dia tidak hanya berfungsi di bidang seksual saja, tetapi dia juga berkaitan di dalam kepadatan tulang, lalu massa otot, dan sendi-sendi.
Jadi, kalau testosteronnya berkurang, biasanya akan menyebabkan keluhan, seperti anggota gerak yang mulai kaku, dan sakit.
Saya tekankan lagi ya, sakit pada pinggamg itu bukan karena ejakulasinya, tapi karena Pak Irno saya yakin 100% testosteronnya sudah turun itu, sudah di bawah kadar minimal hormon testosteron, yaitu 400.
Baca Juga: Lirik Lagu 'A Whole New World, Duet ZAYN dan Zhavia Ward untuk Soundtrack Film 'Aladdin'
Jadi, satu-satunya solusinya adalah tes kadar testosteron di lab, pada jam 7 – 10 pagi tanpa puasa. Kalau kadarnya di bawah 400, maka Pak Irno harus berobat.
Pengobatannya bisa berupa suntik dalam jangka waktu tertentu, hingga hormon testosteronnya sampai kadar 700. Jangka waktunya tergantung dengan kondisi masing-masing orang.
Tapi hati-hati ya, kadang-kadang libido itu tidak bisa disamakan dengan kemampuan. Ada banyak pria cuma punya libido saja tapi tidak mampu, dan testosteronnya tidak mencukupi untuk melakukan hubungan seksual. (Prameswari Sasmita)