Flanking
Bisnis pada kategori ini adalah bisnis yang memiliki perbedaan utama dari maker leader. Bisnis pada kategori ini adalah bisnis yang cukup kuat dalam keuangannya, namun memang tidak sekuat market leader.
“Nah untuk bisnis-bisnis yang ada di flanking strategy, kuncinya adalah mereka harus punya kejutan. Misalnya, merk mie instan di Indonesia. Indomie itu ada di posisi defensive, karena dia market leader. Lalu yang menyerang-menyerang nih, yang offensive, contohnya adalah Mie Sedap karena dia ada di bawah Indomie. Lalu siapa nih flanking-nya? Kategori ini harus punya perbedaan, jadi misalnya adalah Bakmi Mewah, karena dia punya surprise,” tambah Aretha.
Baca Juga: Seberapa Penting Penguasaan Bahasa Asing dalam Dunia Karier?
Gerilya
Kategori ini cenderung pada perusahaan yang masih kecil, atau bisa dibilang lokal. Kategori ini menyadari bahwa dirinya tidak memiliki modal yang besar untuk menyerang market leader. Tapi perusahaan pada kategori ini tahu bahwa dirinya memiliki segmen tertentu yang tidak dilirik oleh market leader-nya.
Setelah menyadari kategori bisnis yang dijalankan, seorang pebisnis baru bisa menjalankan Marketing Battle Plan.
Baca Juga: Ngeri! Gunung Es 315 Miliar Ton Memisahkan Diri dari Dataran Antartika