Jadi yang perlu diperbaiki bukanlah orang yang disebut sebagai penderita hiperseksual, tetapi justru pasangannya yang tidak mampu mengimbangi libido orang tersebut.
Baca Juga: Hati-Hati Pelecehan Seksual pada Anak, Perhatikan Orang-Orang Terdekat
Dr. Binsar juga menjelaskan bahwa ketertarikan pada materi pornografi pun tidak bisa dimasukan pada kategori hiperseksual.
Begitu juga dengan laki-laki yang melakukan onani setiap hari, hal ini disebabkan oleh hormon testosteron yang tinggi, bukan karena kondisi hiperseksual.
Baca Juga: Tiga Problem Besar dalam Menjalankan Startup, Bagaimana Mengatasainya?