Hiperseksual, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan dari Seksolog

3 Oktober 2019 18:00 WIB
Mitos hypersex
Mitos hypersex ( https://www.freepik.com)

Sonora.ID - Hiperseksual sering kali dimengerti sebagai kondisi ketika seseorang yang mengalaminya tidak bisa menahan libido atau hasrat seksualnya, dan biasanya kondisi ini dilakukan dalam waktu yang cenderung sering.

Tak jarang kondisi ini pun kemudian berpengaruh pada kenyamanan kehidupan seksual.

Namun, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menjelaskan bahwa ternyata hiperseksual adalah mitos, dan tidak ada kondisi yang menggambarkan hiperseksual itu sendiri.

Baca Juga: Ayo Kenali Jenis-Jenis Cairan yang Bisa Keluar Vagina, Apa Saja?

Pihaknya menyatakan bahwa selama ini yang sering terjadi adalah fantasi seks yang berlebihan.

“Nah yang menjadi masalah adalah ada banyak orang yang mempunyai fantasi seksual yang berlebihan dan libido yang berlebihan. Akibatnya kemudian pasangannya tidak bisa mengimbangi dorongan seksual tersebut, akhirnya muncul yang namanya hiperseksual,” jelas dr. Binsar.

Berdasarkan keterangan tersebut, jelas bahwa kondisi hiperseksual terjadi pada saat seseorang tidak bisa mengimbangi dorongan seksual pasangannya, sehingga dengan mudah memberikan label hiperseksual pada pasangannya tersebut.

Hal lain yang melatarbelakangi kondisi ini adalah bahwa ada perbedaan antara siklus seksual wanita dan pria.

Baca Juga: Amankah Penggunaan Lubrikan dalam Hubungan Seksual? Ini Penjelasannya

Pada wanita bisa terjadi multi orgasme, sedangkan pada pria tidak bisa. Pria tidak hanya membutuhkan libido, tetapi juga "bangkitan" atau fantasi.

“Pada saat suatu hubungan seksual itu terjadi, sering kali ada pasangan yang tidak bisa mengimbangi, baik dari sisi pria maupun wanita, sehingga kemudian muncul yang namanya hiperseksual,” tambah dr. Binsar.

Ketidakmampuan menyeimbangi libido pasangan ini yang kemudian penting untuk diperbaiki.

Baca Juga: Fakta Penting yang Perlu Diperhatikan untuk Kenali Pelecehan Seksual

Dr. Binsar menjelaskan bahwa kunci utama dalam menghadapi kasus ini adalah dengan memiliki tubuh yang bugar.

Tubuh yang bugar menentukan jumlah hormon seksual meningkat, sehingga kemudian libido itu akan muncul baik pada pria dan wanita.

“Kalau hormon ini kurang, akan menciptakan penurunan libido, kondisi ini yang menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan. Ini kemudian menjadi problem, sehingga pria atau wanita yang mengalami penurunan ini kemudian menuduh pasangannya yang sebenarnya pada kondisi normal, dituduh hiperseksual,” jelas dr. Binsar.

Baca Juga: Yuk, Stop Stigma Negatif Kepada Para Korban Pelecehan Seksual

Jadi yang perlu diperbaiki bukanlah orang yang disebut sebagai penderita hiperseksual, tetapi justru pasangannya yang tidak mampu mengimbangi libido orang tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati Pelecehan Seksual pada Anak, Perhatikan Orang-Orang Terdekat

Dr. Binsar juga menjelaskan bahwa ketertarikan pada materi pornografi pun tidak bisa dimasukan pada kategori hiperseksual.

Begitu juga dengan laki-laki yang melakukan onani setiap hari, hal ini disebabkan oleh hormon testosteron yang tinggi, bukan karena kondisi hiperseksual.

Baca Juga: Tiga Problem Besar dalam Menjalankan Startup, Bagaimana Mengatasainya?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm