Pasca Karhutla, Warga Mulai Berburu Harta Karun Kerajaan Sriwijaya

3 Oktober 2019 14:37 WIB
illustrasi harta karun
illustrasi harta karun ( unplash)

Sonora.ID - Padamnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menimpa Sumatra Selatan dan beberapa kawasan di Kalimantan menimbulkan cerita lain.

Pasalnya, saat ini beredar kabar bahwa di lokasi tersebut dulunya diduga kawasan perdagangan pada masa Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan.

Mendengar kabar terasebut, warga OKI (Ogan Komering Ilir), Palembang, Sumatera Selatan berbondong-bondong untuk mencari berbagai harta karun peninggalan sejarah.

Baca Juga: Kenapa Tubuh Kita Jadi Rentan Sakit Saat Masuk Musim Pancaroba?

Dilansir dari Kompas.com, temuan harta tersebut rencananya akan mereka jual kepada para kolektor.

Berbagai harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya tersebut berada di lokasi Kecamatan Tulang Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera selatan.

Berbagai harta karun seperti perhiasan jaman dahulu, mata kucing yang berbentuk kalung, hingga emas, tersebar merata di lokasi bekas kebakaran lahan.

Baca Juga: Anda menderita Anemia? Stop Konsumsi Makanan dan Teh Secara Bersamaan!

Bahkan untuk mencarinya, warga setempat tidak harus menggali tanah terlalu dalam. Warga hanya cukup mengais tanah dan kemudian harta karun tersebut akan muncul di permukaan.

Logam Mulia seperti emas adalah harta karun yang paling mudah di dapat dan ditemukan warga di sekitar lokasi kebakaran lahan gambut.

Baca Juga: Peringati 40 Tahun, Sony Rilis Walkman dengan Dukungan Android

Menurut Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan, lokasi tempat warga berburu itu dulunya adalah kawasan perdagangan dan pelabuhan.

Berbagai bukti penguat dugaan tersebut adalah ditemukannya bagian kapal yang hancur, kemudi, dayung bersamaan dengan harta yang ditemukan warga.

Cincin emas bermotif bunga ditemukan warga di Situs Talang Petai Simpang Tiga, Ogan Komering Ilir, Sumsel.

Pihak Arkeolog dari balai Arkeologi, Sumatra Selatan juga pernah melakukan penelitian di tempat yang tidak jauh dari lokasi, perhiasan dan logam mulia tersebut berasal dari abad ke-tujuh bahkan sampai abad ke-12 masehi pada pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca Juga: Sambut Halloween, Vans Rilis Edisi Khusus ‘The Night Before Christmas’

Namun, Retno purwati selaku Arkeolog dari balai Arkeologi, Sumatera Selatan menyanyangkan apa yang dilakukan oleh warga.

Menurutnya, perburuan harta bersejarah tersebut dapat menyulitkan para arkeolog untuk mencari cerita tentang Kerajaan Sriwijaya pada kala itu.

Baca Juga: Perempuan 74 Tahun Asal India Melahirkan Anak Pertama, Kok Bisa?

"Sebab, seluruh barang diambil oleh warga setempat tanpa melaporkannya dahulu kepada pemerintah setempat. Karena kebanyakan warga tergiur oleh harga tinggi yang di tawarkan oleh kolektor," ungkap Retno Purwati seperti yang dilansir dari Kompas.com

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm