Sonora.ID - Dalam bekerja, setiap orang pasti mempunyai style atau karakternya sendiri. Keanekaragaman karakter yang dimiliki oleh setiap orang pasti berdampak dengan bagaimana gaya dia dalam memimpin perusahaan.

Karena pemimpin perusahaan, maka para karyawannya juga harus beradaptasi untuk menyesuaikan bagaimana car bos itu memimpin.

Beberapa dari karyawan pasti mengakui hal tersebut. Ada karakter bos yang sesuai dengan keinginan Anda, namun ada juga yang tidak sesuai.

Baca Juga: Membangun Loyalitas Konsumen dengan Menciptakan 'Space' Khusus

Ada baiknya Anda mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan bos di kantor dan membacanya untuk beradaptasi. Berikut adalah beberapa contohnya.

1. Otokratik

Dilansir dari Business News Daily, gaya bos otokratik bisa disebut "one who rules by himself". Gaya kepemimpinan ini biasanya digambarkan dengan sifat absolut atau keputusannya tidak bisa diganggu gugat.

Bagi sebagian karyawan yang memiliki atasan seperti ini terkadang kesulitan untuk menyesuaikan diri. Hal itu dikarenakan bos yang terlalu menuntut dan tidak bersedia untuk berkomunikasi dua arah.

Baca Juga: Apa saja yang Menjadi Pertimbangan dalam Merekrut Fresh Graduate?

2. Demokratik

Cara memimpin demokratik dinilai lebih baik daripada otokratik karena dalam memimpin, bos mempertimbangkan berbagai faktor serta pendapat dari berbagai pihak.

Dengan demikian, karyawan diyakini bisa lebih leluasa dalam menyampaikan pendapat. Sehingga dapat menunjang kinerja karyawan itu sendiri.

Baca Juga: Tips Memanfaatkan Komunitas Sebagai Koneksi untuk Membangun Bisnis

3. Karismatik

Terkadang, ada seorang pemimpin yang mempunyai pesona tersendiri di mata karyawannya ketika sedang berbicara ataupun bekerja.

Secara tidak langsung, pemimpin karismatik mampu memberikan motivasi dan membantu karyawannya yang sedang dalam keadaan sulit.

Baca Juga: Strategi Bisnis Tidak Berjalan? Terapkan Tips Bisnis dari Pakar Ini

4. Birokratik

Tidak ada salahnya memimpin perusahaan dengan gaya birokratik. Di mana bos dengan gaya tersebut akan straigh dan mentaati apa saja peraturan atau SOP yang sudah ditetapkan di perusahaan. Namun, dalam kepemimpinan ini seorang bos akan dinilai kaku dan sulit menerima pendapat atau ide karyawan. Apalagi jika ide tersebut melenceng dari peraturan.

Baca Juga: Tiga Problem Besar dalam Menjalankan Startup, Bagaimana Mengatasainya?

5. Laissez-faire

Karakter kepemimpinan laissez-faire diartikan lepas tangan atas apa yang dikerjakan oleh bawahannya. Dalam arti baik, bos dengan kepemimpinan ini memberi kepercayaan kepada karyawannya atas tugas atau pekerjaan yang dia berikan. Akan tetapi, jika karyawan tersebut tidak bertanggungjawab, maka ada kemungkinan timbulnya bencana bagi perusahaan tersebut.

Baca Juga: Merugi untuk Raih Keuntungan, Ini Strategi Penetapan Harga dari Pakar

6. Kepemimpinan yang Melayani

Bos dengan gaya kepemimpinan yang melayani biasanya disukai oleh para karyawan.

Pasalnya, karyawan akan merasa diakui eksistensinya dan jika mengalami kekurangan atau kesalahan dalam kerja bisa mendapatkan pencerahan yang baik dari atasan.

Baca Juga: Mau Ubah Bonus Menjadi Passive Income? Begini Caranya Melakukannya

7. Gaya kepemimpinan transaksional

Transaksional yang dimaksud di sini bukanlah jual-beli, namun transaksi yang dimaksud disini adalah sebagai bentuk penghargaan.

Contohnya adalah dengan memberi apresiasi atau penghargaan kepada karyawan yang sudah mencatatkan prestasi atau target tertentu bagi perusahaan.

Dengan demikian, seluruh karyawan termotivasi untuk bekerja secara lebih baik agar bisa mendapatkan penghargaan tersebut.

Baca Juga: Yuk Intip! Ini Lima Tips Sederhana untuk Memulai Usaha 'Jastip'