Belakangan ini pun berkembang teori bahwa pria yang jarang sekali melakukan hubungan seksual, akan lebih berkemungkinan mengalami pembesaran prostat.
“Pembesaran prostat ini bisa diobati, beda dengan hernia. Pembesaran prostat yang letaknya di bawah saluran kemih, maka akan mengakibatkan berkemih yang kurang, atau tersendat. Cara pengobatannya dengan obat. Namun obat tersebut hanya meminimalisir pembesaran prostat,” tambah dr. Binsar.
Dr. Binsar menambahkan bahwa memang ada masalah lain yang timbul pada saat pengobatan pembesaran prostat.
Baca Juga: 3 Fakta Senjata Naruto 'Kunai', Jadi Sajam untuk Serang Wiranto
Efek dari pengobatan ini adalah ereksi terganggu atau ejakulasi kebelakang yang disebut dengan retrograde ejakulasi.
Jika langkah yang harus diambil adalah operasi pengambilan prostat, maka dibutuhkan spare waktu sekitar dua tahun untuk kembali ke kondisi normal.
“Apa lagi dua tahun pertama setelah operasi itu biasanya fase akut, itu sama sekali ejakulasi tidak ada, kosong. Padahal ejakulasi kebelakang, ternyata ada ejakulasi tapi ke belakang. Demikian Pak, semoga menjawab,” tutup dr. Binsar.
Punya keluhan atau pertanyaan seputar kehidupan seksual? Dengarkan Sex in the City setiap hari Kamis, pukul 22.00 – 24.00 WIB, hanya di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta.
Baca Juga: Maroon 5 Rilis Musik Video 'Memories' untuk Mendiang Sahabatnya, Siapa?