Sonora.ID - Sering kita jumpai brand-brand yang hadir di tengah masyarakat di berbagai kategori industri yang berbeda. Banyak yang berhasil atau sukses namun ada juga yang gagal.
Hal ini tergantung bagaimana sebuah bisnis membangun brand-nya dan mengorganisasi lini bisnis di industri yang berbeda sehingga menarik berbagai macam target konsumen.
Anna Safitri dari Maki Maki Brand Transformation Consultant mengatakan, brand yan kuat memiliki beberapa dimensi. Dari segi bisnis ada know how, trust, network, product. Expression, communication, central idea, business equity dan brand equity.
Baca Juga: Atur Laporan Keuangan Usaha Anda atau Anda Tak Akan Menikmati Hasilnya
“Yang paling penting itu ‘trust’. Yang kita lihat mana yang bisa me-leverage sebuah prduk agar nantinya bisa masuk ke industri yang berbeda,” ujar Anna kepada tim Radio Sonora di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Arian Arifin Co-Owner Lawless Jakarta menambahkan, untuk meningkatkan branding bisnis, diperlukan adanya SDM (Sumber Daya Manusia) yang pastinya menunjang bisnis.
“Jika kita memulai bisnis, kita harus bisa membagi tugas dengan partner rekan bisnis dan pastikan mereka mampu bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan,” kata Rian.
Baca Juga: Entrepreneurs, Coba Online Marketing untuk Pasarkan Produk ke Kancah Internasional
Ia mengaku memulai bisnis dengan gairahnya (passion) sehingga apa yang dilakukan saat ini merupakan hasil dari apa yang dia sukai.
“Saya mengejar target pasar dengan passion. Saya pastikan apa yang menjadi concern masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Rian mengatakan, mencari partner yang cocok sangatlah penting.
Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan Bos di Perusahaan, Mana yang Lebih Baik?
“Beruntungnya kami membangun Lawless Jakarta dari sesama teman yang mempuyai visi dan misi yang sama di dunia bisnis, jadi kami menjalani bisnis itu dengan fun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, walaupun Lawless mempunyai berbagai unit bisnis seperti bar, fesyen, bengkel sebenarnya ada benang merahnya.
“Kami memberikan ciri khas pada bisnis kami, misalnya di bar kami selalu mencoba memberikan kesan kepada konsumen tentang bagaimana lawless bisa diingat oleh mereka. Contohnya di setiap lini bisnis kami selalu memutar lagu yang khas, sehingga setiap konsumen datang mereka tidak akan menemukan satu titik yang tidak ditemukan di tempat lain,” jelas Rian.
Baca Juga: Keterbatasan Fisik Tak Halangi Sandy Raih Golden Ticket Indonesian Idol