Bagaimana Bersikap Bijak Dalam Memilih dan Membeli Investasi Fintech

15 Oktober 2019 16:39 WIB
Fintech menjadi banyak pilihan orang di era modern
Fintech menjadi banyak pilihan orang di era modern ( pixabay)

Sonora.ID – Kehadiran teknologi finansial atau yang lebih dikenal dengan istilah Fintech, kini memang memberikan banyak pilihan dalam berinvestasi. Namun, bagaimana kita dapat memilih dan membeli produk investasi yang tepat?

Ada banyak pilihan produk investasi online diantaranya adalah reksadana, obligasi retail, emas, saham, bahkan properti. Semua dapat dibeli dengan menggunakan gadget.

Perkembangan teknologi menawarkan banyak kemudahan, terutama untuk para investor. Karena begitu beragamnya pilihan investasi tersebut, kita harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu sebelum memilih.

Baca Juga: Sebelum Anda Berinvestasi, Yuk Coba Kenali Dulu Profil Risikonya

Muhammad B. Teguh selaku Ahli Finansial Halofina mengatakan kita harus memperhatikan beberapa hal dalam berinvestasi, diantaranya kita harus memperhatikan waktu dalam menggunakan uang yang kita investasikan.

Artinya ada target waktu yang harus diperhatikan, misalnya kita membeli instrumen investasi sukuk atau obligasi retail yang ada jangka waktunya, maka lebih baik sebelum jangka waktu tersebut selesai sudah dipikirkan lagi akan diinvetasikan kemana selanjutnya atau ingin langsung digunakan untuk pendidikan anak atau kebutuhan lain.  

Lalu yang kedua adalah bagaimana inflasi dan return nya apabila terlalu high-risk maka perlu dipindahkan atau disebut dengan re-balancing dari yang high-risk ke yang konservatif.

Baca Juga: Pakar: Jangan Gunakan Teknologi untuk Konsumsi Saja, Investasi Juga

Berikutnya, perhatikan produk investasi tersebut diawasi oleh badan hukum atau tidak. Sepanjang instrument investasi itu diatur dan diregulasi oleh OJK atau badan hukum lainnya, maka secara legal akan bebas resiko.

Dalam berinvestasi, kita perlu untuk membandingkan performa dari produk investasi kita melalui sebuah Market Aggregator. Teguh mengatakan market aggregator ini mengumpulkan banyak instrument-instrumen investasi itu dalam satu aplikasi.

Namun, market aggregator ini juga hanya memberikan fasilitas untuk memudahkan pengguna menganalisa, dan membandingkan antara satu instrument investasi dengan instrument investasi lainnya. Bukan memberikan sebuah rekomendasi. Sehingga keputusan berada ditangan kita sendiri. Dan resiko tetap kita tanggung sendiri.

Baca Juga: Faktor Penghambat Investasi di Indonesia Menurut World Economic Forum

Teguh menjelaskan, market aggregator hanya menunjukan dan membandingkan data-data performance yang lalu bukan untuk masa depan sehingga pengguna dapat menyocokan sendiri apakah instrumen investasi tersebut cocok dengan kebutuhannya atau tidak.

Bagi orang awam yang baru ingin memulai investasi, Teguh menjelaskan dalam Fintech ini ada semacam robo advisor atau sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai investasi, memberikan gambaran atau menunjukan instrument-instrumen apa yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun tetap pilihan berada di tangan para penggunanya sendiri.

Baca Juga: Tenaga Kerja Melek Teknologi jadi Primadona Berbagai Industri

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm