Sonora.ID – Manusia memang diciptakan beragam, ada tujuan tertentu juga yang membuat manusia itu menjadi mulia. Salahsatunya adalah dengan cara saling mengenal dan memiliki rasa belas kasihan kepada antar sesama.
Akhir-akhir ini rasa belas kasihan pada masyarakat dinilai telah berkurang dan semakin memprihatinkan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kejadian dimana ada seseorang yang mengalami musibah namun respon masyarakat tidak menunjukkan simpatinya, justru malah mengucapkan umpatan-umpatan yang tidak pantas kepada korban.
Pakar Kebahagiaan dan Motivator Leadership & Happiness, Arvan Pradiansyah menjelaskan bahwa rasa belas kasih saat ini sangat penting untuk dimiliki setiap manusia.
Baca Juga: Mengenal Eustress, Stress yang Positif dan Bagaimana Mengatasinya
Arvan mengatakan bahwa kasih itu connected. Artinya, orang yang memiliki rasa kasih itu merasakan adanya hubungan dengan dirinya. Sebagaimana hubungan yang ada pada tubuh kita. Apabila hubungan itu tidak ditemukan, maka kita tidak bisa memberikan rasa kasih.
Menurut Arvan, dalam setiap diri manusia pasti membawa potensi kasih yang luar biasa besarnya. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa banyak masyarakat yang tidak memiliki rasa kasih?
Arvan menjelaskan jika ada orang yang tidak berbelas kasih, tandanya ada masalah dan hubungannya telah terputus. Menurutnya, hal ini bisa disebabkan karena adanya tembok yang menghalangi. Yakni tembok kemarahan atau tembok kebencian yang sangat besar.
Baca Juga: Bersikap Realistis Salah Satu Kunci untuk Mengelola Kekecewaan
Namun terkadang kemarahan ini tidak beralasan dan juga belum tentu antara orang tersebut memiliki masalah personal. Hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut tidak bisa menerima perbedaan. Sehingga orang menganggap orang yang berbeda adalah musuh.
Perbedaan seharusnya disyukuri dan kita ambil manfaat positifnya. Karena menurut Arvan perbedaanlah yang membuat kehidupan ini dapat berjalan.
Untuk tidak terpancing emosi dan ikut terbawa emosi di masa kini, Arvan menjelaskan bisa dilakukan dengan cara-cara yang membuat orang-orang dapat kembali pada kasih, seperti menyaring kata-kata yang ada dipikiran atau yang ingin diucapkan. Baik secara langsung maupun lewat sosial media.
Baca Juga: Memilah dan Memilih Hal Penting yang Bisa Jadi Kunci Kebahagiaan
Cobalah untuk memikirkan kata-kata tersebut sebelum diucapkan. Apakah pantas atau tidak? Kata-kata harus selalu baik. Dan cobalah berpikir apakah kita ingin diperlakukan seperti itu atau tidak? Apabila kita tidak ingin, maka jangan lakukan atau katakana hal yang tidak kita inginkan.
“Apapun yang kita katakan tidak akan membuat orang lain jelek, kata-kata akan membuat orang yang mengatakannya jelek” ujar Arvan.
Baca Juga: Pakar: Ingin Sukses dan Bahagia? Buang Negative Believe dari Diri Anda