Sedangkan berbeda dengan kaum milenial, pekerja yang ada pada generasi ini lebih mengutamakan purpose atau tujuan dalam menjalani pekerjaannya.
Karena yang diutamakan adalah tujuan dan meaning dari sebuah pekerjaan yang dijalankan, maka penting bagi perusahaan atau tempat bekerja untuk bisa menerapkan visi dan misinya dalam diri milenial tersebut.
Akan menjadi suatu permasalahan jika visi, dan misi perusahaan saja tidak bisa tercermin dalam diri perusahaan itu sendiri. Milenial akan menjauhi pekerjaan yang tidak jelas visi, dan misinya.
Baca Juga: Dari Supir Angkot Jadi Kepala BKPM, Ini Potret Bahlil Lahadalia
“At the end semua orang akan mencari meaning atau makna terhadap apa yang sedang mereka kerjakan, dan ini terbukti dalam riset yang dilakukan oleh Gallup. Milenial dan gen Z, memang membutuhkan uang, tetapi bukan hanya itu, mereka juga ingin tahu apa alasan ketika bergabung dengan tim tertentu,” tambah Eloy.
Maka yang menjadi PR bagi perusahaan adalah untuk memperjelas budaya perusahaan, dan memperjelas arti dari semua pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan.
Jadi yang harus difokuskan bukan lagi hanya sekedar hasil yang dicapai, tetapi proses, dan tantangan dalam mencapai hasil tersebut.
Baca Juga: Mengenal Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM yang Pernah Jadi Supir Angkot dan Kernet Bus