Sebaliknya, jika seseorang yang memiliki performance dan attitude yang pas-pasan, jelas orang tersebut dikatakan tidak unggul dalam suatu bidang, bahkan bisa saja merugikan perusahaan akibat ulahnya.
“Ada juga yang performance-nya luar biasa nih, tapi ogah-ogahan, siapa yang mau,” ujar Daniel.
Daniel juga menjelaskan, kemauan yang tinggi pada diri seseorang bisa juga dijadikan sebagai acuan SDM yang unggul.
Baca Juga: Sembuhkan Penyakit 'BED' dalam Perusahaan dengan Terapkan 'LOVE'
Skill yang biasa, namun tingkat kemauan yang kuat bisa saja membawakan peruntungan bagi perusahaan.
Karena pada dasarnya Hard Skill merupakan seuatu hal yang bisa dipelajari dan diasah, sedangkan Soft skill adalah hal yang sulit untuk dibentuk, karena berasal dari dalam diri.
Tes psikotes yang biasa kita temui juga tentu bisa menjadi daya ukur seseorang yang memiliki sikap unggul atau tidak.
“Selain itu, psikotes banyak juga yang bisa mengukur kemampuan kita, mengukur kompetensi dan lain sebagainya. Tapi itu terlalu formal,” kata Daniel di Radio Smart FM.
Baca Juga: Pakar: Pola Pikir Kritis Anak Bisa Dapat Tingkatkan Kemampuan Verbal