Sonora.ID - Berhubungan seksual bukan hanya sebuah aktivitas untuk memuaskan hasrat, tetapi hal ini sudah menjadi kebutuhan hidup manusia.
Meski demikian, ada beberapa orang yang tidak menikmati aktivitas seksual yang dilakukannya bersama suami atau istri.
Hal tersebut bisa terjadi karena mungkin otak sudah siap berhubungan seksual, namun badan menolak untuk melakukannya. Tubuh yang tidak siap tersebut sering kali menimbulkan rasa sakit pada orang tersebut.
Baca Juga: Seksolog Ungkap Kapan Waktu Terbaik untuk Berhubungan Seksual
Dikutip dari The Washington Post, wanita yang berhubungan seksual terkadang mengalami rasa sakit alih-alih merasa senang.
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 2013, 1 dari 5 wanita melaporkan mengalami nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, bahkan 30 hari setelah berhubungan seksual.
Keluhan ini tidak hanya dirasakan oleh wanita dengan kategori usia tertentu. Semua usia dengan kehidupan seksual aktif, berpotensi mengalami keluhan tersebut.
Seks yang menyakitkan, dikenal secara medis dengan sebutan dispareunia. Meski tidak ada penyebab pastinya, tetapi rasa sakit tersebut biasanya disebabkan oleh penipisan dinding vagina.
Baca Juga: Waspada! Berhubungan Seksual Terlalu Intens Dapat Memicu Amnesia
Rasa nyeri tersebut bisa terjadi dalam beberapa level, mulai dari ketidaknyamanan, kekeringan vagina, tingga kontraksi panggul yang menyakitkan, atau sakit seperti terbakar selama penetrasi.
Ada beberapa penyebab yang melatarbelakangi keluhan-keluhan tersebut. Penyebab yang pertama adalah karena rendahnya estrogen.
Kondisi ini akan menyebabkan kurangnya gairah, yang menyebabkan vagina kering dan pegal. Selain itu adanya infeksi atau peradangan dapat menyebabkan kontraksi yang menyakitan pada otot panggul.
Baca Juga: 5 Usaha Sampingan Mudah di Desa dengan Keuntungan Menggiurkan
Konsumsi pil KB juga bisa menyebabkan nyeri pada vulva, yang kemudian berbuah pada hubungan intim yang tidak nyaman.
The Washington Post juga mencantumkan bahwa riwayat trauma seksual juga bisa menjadi penyebab hubungan seksual yang menyakitkan.
Salah satu efek dari trauma itu adalah vaginismus, yaitu kondisi ketika vagina mengalami kejang yang menyakitkan ketika sesuatu memasuki vagina, dan hal ini diduga disebabkan oleh rasa takut pada penetrasi.
Namun, yang menjadi bahaya adalah sebagian besar wanita yang mengalami keluhan tersebut tidak mau terbuka menceritakan keluhannya pada dokter atau seksolog.
Baca Juga: Cardi B Bergabung dengan Vin Diesel dalam Film ‘Fast & Furious 9’