Sonora.ID - Korea Selatan dikabarkan telah menghimbau masyarakatnya untuk mengurangi penggunaan rokok eletrik atau vape. Pernyataan ini dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan Korea Selatan baru-baru ini.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya juga diketahui telah menyetujui untuk melarang produksi, impor, dan penjualan rokok eletronik.
Dilansir dari Kompas.com, saat ini sudah ada 20 negara yang telah melarang penjualan produk-produk rokok elektronik. Kebanyakan adalah negara-negara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Baca Juga: Mau Berhenti Merokok Tapi Sulit? Atasi dengan 5 Jurus Jitu Ini
Di antara 20 negara yang menetapkan larangan penggunaan vape, Thailand adalah negara yang memiliki aturan paling ketat.
Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap anak berusia 12-17 tahun, 81 persen perokok elektrik memilih untuk menggunakan rokok elektrik karena tersedia dalam banyak rasa yang mereka sukai.
Stigma yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa vape lebih aman dari pada rokok konvensional. Hal itu justru salah kaprah. Faktanya vape memiliki kandungan bahan kimia yang berbahaya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Alamak! Rokok Bisa Sebabkan Mata Katarak, Cek Penyebab Lainnya
Karena sifat nikotin yang membuat ketagihan, ada risiko bahwa rokok elektrik lebih mudah untuk beralih menggunakan rokok kretek. Memang, beberapa profesional kesehatan menyebut rokok elektrik sebagai “obat gerbang”.
Beberapa bahan kimia ini beracun bagi sel, tetapi yang membuat penelitian tentang keselamatannya sulit adalah setiap produk memiliki komposisi kimia yang sangat berbeda yang ditentukan oleh suhu di mana alat uap memanaskannya.
Baca Juga: Waduh, Ternyata Ini 5 Jenis Makanan yang Lebih Jahat dari Rokok
Para peneliti telah menemukan bahwa vaping dapat melukai saluran udara, yang mengarah ke produksi jumlah lendir yang lebih besar dan peningkatan enzim pengurai jaringan yang disebut protease. Protease tingkat tinggi dapat menghancurkan jaringan paru-paru yang sensitif dan mengurangi kemampuan paru-paru kita untuk berfungsi.
Bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa vaping bukan alternatif yang aman untuk merokok tembakau. Ini, ditambah dengan tren yang mengkhawatirkan anak-anak muda, yang sebelumnya bukan perokok tertarik pada vaping, menimbulkan kekhawatiran akan adanya generasi lain yang menderita penyakit paru-paru kronis.
Baca Juga: Hati-Hati! Merokok di Luar Rumah Tetap Berbahaya untuk Anak Anda