Ini Tantangan Nadien Makarim Sukseskan Digitalisasi Sekolah Di Papua

30 Oktober 2019 11:00 WIB
Illustrasi ini Tantangan Nadien Makarim Sukseskan Digitalisasi Sekolah Di Papua
Illustrasi ini Tantangan Nadien Makarim Sukseskan Digitalisasi Sekolah Di Papua ( Instagram/ @Kemendikbud.RI)

Sonora.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan gebrakan untuk Papua agar makin jaya dengan melakukan program Digitalisasi Sekolah.

Program ini dllakukan untuk melakukan pemerataan kualitas dan fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia. Digitalisasi sekolah dimulai dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga: Mau di Follback Susi Pudjiastuti? Berikut Syarat Sederhananya

Hal ini dibuktikan dengan adanya kunjungan kerja Mendikbud Muhadjir Effendy ke sana pada pertengahan Oktober 2019 untuk memberikan bantuan berupa komputer tablet serta peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan tablet dan peralatan komputer adalah SMP N 2 Wamena.

Sebanyak 100 tablet dan komputer diberikan untuk sarana dan prasarana siswa SMA, SMK dan 10 tablet dan komputer untuk siswa SD.

Baca Juga: Polisi Ini Jual Perhiasan Istri, Demi Bangun Sekolah di Desa Terpencil

Pemberian saranan dan prasarana digitalisasi sekolah ini diharapkan agar para guru dan siswa lebih mudah mengakses berbagai sumber belajar digital.

Namun hal ini ternyata memiliki tantangan sendiri bagi Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang baru dilantik pada 23 Oktober lalu.

Dirinya harus memperhatikan dua faktor penting untuk melancarkan digitalisasi sekolah yang telah dilaksanakan Mendikbud sebelum dirinya.

Baca Juga: Mirip Instagram, WhatsApp Akan Segera Hadirkan 5 Fitur Baru Ini

Dua faktor utama yang harus diperhatikan adalah pertama sistem pembelajaran. Karena pasti para siswa dan guru Papua akan mengamami 'culture shock',  karena adanya sistem pembelajaran yang berbeda antara zaman dahulu dan sekarang.

Jika sistem pembelajaran anak-anak didik dipapua berubah bukan tidak mungkin mereka dapat meningkatkan kemampuan cara berfikir yang lebih, kreatif dan inovatif dari anak-anak yang sistem pendidikannya telah bagus, seperti kota-kota besar di Indonesia.

Baca Juga: Iuran BPJS di Semua Kelas Naik Mulai 2020, Berikut Rinciannya

Bahkan siswa dan siswi di papua diprediksi dapat menjadi generasi yang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi era revolusi industri 4.0.

Tantangan kedua yang harus dihadapai oleh menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru adalah masalah teknis.

Karena hingga saat ini Papua belum rampung dalam pemerataan jaringan internet.

Baca Juga: Setelah Gempa, Gunung Anak Krakatau Erupsi Memasuki Status Waspada

Kendala jaringan internet inilah yang secara nyata menjadi halangan Nadiem dalam mensukseskan program digitalisasi diPapua.

Cara lain yang bisa diterapkan, lanjutnya, yaitu dengan menempatkan server offline di daerah itu.

Namun, peralatan itu harus rajin diperiksa dan dipelihara oleh petugas. Tentunya akan cukup sulit karena antara lain menyangkut faktor geografis.

Mungkin itulah salah satu solusi sementara sembari Kemeninfo merampungkan tugasnya dalam pemerataan Indonesia bebas sinyal pada 2020 kelak.

Baca Juga: Menkominfo Johnny Plate Angkat Bicara Soal Persiapan 5G di Indonesia

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm