2. Hanya ada 102 unit
Mobil ini diklaim Toyota tidak akan dijual untuk umum, jumlah yang dipasarkanpun sangat terbatas.
“Crown itu kebetulan saya juga yang menangani. Jadi, Crown itu hanya dimasukkan 101 unit khusus untuk kepentingan pemerintahan. Sebenarnya 102 unit, tapi satu unitnya merupakan unit homologasi,” tutur Riki.
Baca Juga: Sudah Diwanti-wanti, Jokowi Beri 7 Pesan untuk Menteri Barunya
Riki menambahkan jika unit homoglasi ini dikirim untuk dilakukan riset di Kemendag dan Kemenperin atas uji kelayakan.
Setelah selesai, kemudian ke 101 unit lainnya didatangkan ke Indonesia.
Ia juga mengatakan jika mobil tersebut sudah diserahkan ke Setneg pada tanggal 30 September, dan pendistribusian kepada masing-masing menteri pada pekan depan.
3. Perjanjian kerja sama untuk servis
Dalam penanganan mobil ini, Auto2000 membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk servis.
Riki mengatakan, pertahun ini akan ditangani oleh Auto2000 cabang Pramuka.
“Sebab, kebetulan pool yang ada di Setneg itu sangat berdekatan dengan area kami. Kita sudah koordinasi dengan TAM,” kata Riki.
Selain itu, Riki juga mengatakan jika ada model servis yang bisa datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan ringan secara berkala.
Namun apabila memerlukan alat yang lebih canggih, maka harus dilakukan di cabang langsung.
Baca Juga: Tinggalkan Gojek, Nadiem Resmi Jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan