Sonora.ID - Lagi-lagi sebuah kasus soal seorang wanita yang tega merusak biduk rumah tangga hubungan orang lain viral di media sosial.
Kali ini cerita datang dari sebuah akun facebook dengan nama Mommi Asf yang menceritakan kisah pilunya yang ditinggalkan suami dan menjadi janda atas empat anaknya.
Kisahnya yang terbagi menjadi tiga part ini seolah mampu membuat ribuan orang percaya dan merasa tercabik-cabik hati dan perasaannya.
Baca Juga: Menyeret Nama Lola Diara, Bagaimana Kronologi Kisah 'Layangan Putus'?
Buktinya postingan kisah layangan putus yang dirinya bagikan menuai ribuan komentar dan dibagikan hingga ribuan kali oleh netizen.
Netizen pengguna sosial media pun langsung mempercayainya. Hingga akhirnya banyak yang mencari siapa sosok sang suami dan sang pelakor.
Tangan canggih netizen akhirnya menemukan sang suami yang kini telah bersama istri barunya.
Banyak netizen yang menduga suaminya adalah pemilik Ammar tv, Ricky Zainal dan istri barunya adalah Lola Diara.
Baca Juga: Sukses Nyanyikan Lagu Dear No One Ziva Dapat Dukungan dari Tori Kelly
Lantas mengapa banyak netizen yang langsung percaya, padahal cerita hanya ada di satu pihak.
Berikut alasan mengapa banyak netizen yang langsung percaya dan memberikan banyak dukungan kepada mommi asf.
Melansir laman Psychology Today, salah satu penyebabnya adalah manusia secara rutin menggunakan jalan pintas mental untuk bisa memahami hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Baca Juga: Ditikam, Penata Rambut Cristiano Ronaldo Tewas di Tempat Tidur
Hal ini menyebabkan manusia tidak memiliki waktu untuk menganalisis kebenaran kabar yang diterima dengan cermat.
Manusia cenderung menggunakan aturan praktis yang cepat dan tidak disadari untuk menentukan apa yang harus dipercaya.
Sehingga, hal ini mengarahkan mereka untuk memercayai kabar yang belum diketahui kebenarannya. Adapun beberapa penyebab dari jalan pintas mental tersebut adalah:
Baca Juga: Banda Aceh Dihebohkan Dengan Pria Tidak Berbusana di Google Maps
Ketersediaan heuristik
Kondisi ini merupakan keadaan di mana manusia memilih untuk memikirkan jalan pintas yang mengarahkan seseorang untuk melebih-lebihkan suatu peristiwa.
Trauma atau ingatan buruk akan lebih membekas pada seorang manusia, apalagi jika hal tersebut dialami dan dirasakan oleh banyak orang.
Baca Juga: Beberapa Negara ini Akan Tenggelam Pada 2050, Termasuk Indonesia
Kemudian, ingatan tersebut mengendap dan menjadi kepercayaan umum jika pekerjaan polisi memiliki risiko yang lebih besar dibanding profesi lainnya.
Ingatan yang mengendap tersebut bisa mengakibatkan adanya bias pada suatu peristiwa.
Baca Juga: Beberapa Negara ini Akan Tenggelam Pada 2050, Termasuk Indonesia
Dengan demikian, seseorang bisa langsung memercayai sebuah kabar karena adanya kedekatan atau akan ingatan khusus yang mengendap atas peristiwa tersebut.
Penalaran emosional
Fenomena ini dikenal dengan nama emotional reasoning atau penalaran emosional yang bisa menyesatkan seseorang tanpa mereka sadari.
Psikiater Aaron T. Beck pertama kali memperhatikan hal ini terhadap pasien yang mengalami depresi.
Baca Juga: Meski Gagal Podium, Valentino Rossi Cetak Rekor Lap di MotoGP Malaysia
Dia menemukan banyak pasien yang menyimpulkan hal yang tidak benar terhadap diri mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka rasakan, dibanding pada fakta sebenarnya.
Kondisi ini kemudian bisa memengaruhi keyakinan seseorang akan sebuah topik. Bahkan ketika mereka merasa takut, cemas, atau bahkan tidak nyaman terhadap suatu topik.
Baca Juga: Memalukan! Suku Cadang Hilang dibobol Maling saat MotoGP Malaysia
Maka, mereka dapat dengan mudah melompat ke kesimpulan jika topik tersebut buruk atau berbahaya.
Nah, itu tadi adalah beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mempercayai secara nyata akan suatu informasi yang telah dirinya terima terlepas dari informasi tersebut benar atau tidak.
Baca Juga: Wow! Nenek Berusia 67 tahun Melahirkan Seorang Anak Perempuan