Bagaimana Menjaga Keintiman dengan Pasangan saat Menderita Kanker?

5 November 2019 12:52 WIB
Ilustrasi pasangan bercinta
Ilustrasi pasangan bercinta ( Kompas Lifestyle)

Berlatih mendengarkan

Daripada mencoba merumuskan respons terhadap pasangan Anda saat dia masih berbicara, fokuslah pada pemahaman mendalam tentang apa yang dikatakan. Kemudian alih-alih bereaksi dengan segera, cukup merefleksikan kembali apa yang dikatakan pasangan Anda untuk melihat apakah Anda mendapatkannya.

“Jadi yang kudengar kamu katakan adalah kamu juga benar-benar rindu berhubungan seks, tetapi kamu merasa sangat sadar diri tentang tubuhmu. Benarkah itu?

”Bergantian mendengarkan, merenung, dan merespons.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Celana Jeans Berbahaya untuk Kecantikan Miss V?

Jujurlah tapi baik hati . Alih-alih "Bekas luka mastektomi Anda membuatku takut," katakan, "Kamu masih sangat cantik, tapi itu membuatku kesal melihat apa yang telah dilakukan kanker pada tubuhmu. Saya masih berusaha menyesuaikan. "

Ekspresikan kekhawatiran Anda dan dengarkan respons pasangan Anda tanpa penilaian. Anda mungkin menemukan bahwa masalah terbesar adalah Anda berdua tidak yakin atau takut. Diskusi yang jujur ​​dan penuh kasih dapat meyakinkan Anda berdua dan membuatnya lebih mudah untuk terhubung secara fisik.

Menjelajahi berbagai jalur menuju keintiman

Jika Anda menemukan diri Anda berjuang, ini adalah waktu yang tepat untuk mengeksplorasi cara-cara baru untuk menjadi intim.

Ingat, keintiman tidak semua tentang seks. Memeluk, berpegangan tangan, dan bahkan mencoba hobi baru bersama dapat menyalakan keintiman emosional. Pertimbangkan untuk saling memijat atau mencoba lokakarya yoga pasangan.

Baca Juga: Bukan Kamar, Ternyata Tempat Ini yang Membuat Hubungan Seks Semakin Membara

Menjadi kreatif. Anda mungkin menemukan tingkat keintiman baru yang belum pernah Anda alami sebelumnya.

Jika Anda dan pasangan telah mencoba mengatasi masalah keintiman Anda dan masih berjuang, jangan takut untuk mencari bantuan. Seorang terapis seks yang disertifikasi oleh American Association of Sex Educators, Counselors and Therapist dapat membantu Anda memecahkan masalah bersama.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm